PEMERINTAHAN

Pemerintah Dapat Kucuran Utang Bank Dunia, PP Satria: Jangan Andalkan Utang Saja

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Pusat Satuan Relawan Indonesia Raya (PP Satria) Moh Nizar Zahro mengingatkan agar pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak mengandalkan utang dalam mengelola negara.

Hal itu terkait dengan Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia yang menyetujui pinjaman baru senilai USD300 juta atau setara Rp4,2 triliun (kurs Rp14.000) yang akan mendukung pemerintah Indonesia dalam melakukan reformasi di sektor kemaritiman.

“Utang ini peruntukannya untuk apa dan manfaatnya untuk apa. Jangan mengelola negara dengan mengandalkan hutang,” kata Nizar saat dihubungi, di Jakarta, Minggu (1/7).

“Kalau hanya mengandalkan utang dan tidak melakukan kreativitas untuk meningkatkan sumber pemasukan APBN, semua orang bisa menjadi Presiden. Tidak perlu Jokowi,” tegasnya.

Masih dikatakan dia, utang yang diklaim untuk menopang program reformasi maritim di Indonesia, tidak sejalan dengan program yang didengung-dengungkan Presiden Jokowi pada Pemilu 2014 lalu. Pasalnya, hingga di tahun ke 4 pemerintahannya tidak ada terobosan baru dan progresif, poros maritim hanya gagasan melangit yang tidak terealisasi.

“Karena itulah hutang ini harus disoroti bersama. Jangan sampai hanya jadi lahan baru korupsi yang dilakukan oleh oknum – oknum tertentu,” ungkap politisi yang juga anggota komisi X DPR RI ini.

Tidak hanya itu, Nizar juga mengkritik utang negara yang terus meningkat. Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI) mencatat utang Luar Negeri Indonesia pada akhir Januari 2018 meningkat 10,3 persen (yoy) menjadi 357,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.915 triliun (kurs Rp 13.750 per dollar AS).

“Padahal saat kampanye pilpres tahun 2014 lalu, pihak Jokowi berjanji akan menolak hutang luar negeri. Tapi, kenyataannya justru sebaliknya,” pungkas anggota dewan badan anggaran tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia menyetujui pinjaman baru senilai 300 juta dolar Amerika Serikat (AS) yang akan mendukung pemerintah Indonesia melakukan reformasi untuk mengurangi biaya sekaligus meningkatkan keandalan logistik maritim.

Recent Posts

Kemenag Gelar Malam Anugerah Kepustakaan Islam Award 2024

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI, melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menggelar Kepustakaan Islam…

3 jam yang lalu

Tragedi Penembakan Antar-Polisi, DPR: Ini Sangat Memalukan

MONITOR, Jatim - Anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil menyayangkan adanya kasus polisi tembak…

3 jam yang lalu

Dampingi DPR Kunker, Jasa Marga Paparkan Perkembangan Proyek Jalan Tol Jogja-Bawen dan Jalan Tol Jogja-Solo

MONITOR, Yogyakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama anak usahanya, PT Jasamarga Jogja Bawen…

5 jam yang lalu

Menag Bersama Kepala BP Haji Bertolak ke Saudi untuk Bahas Operasional Haji 1446 H

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini, Sabtu (23/11/2024), bertolak ke Arab Saudi.…

6 jam yang lalu

Pilkada! Wamenko Polkam: Seluruh Pemangku Kepentingan Sudah Siap

MONITOR, Jakarta - Jelang pemungutan suara pada pada 27 November mendatang, Wakil Menteri Koordinator Bidang…

9 jam yang lalu

Bawaslu Pastikan Teknologi Siwaslih, Sigaplapor, dan SIPS Siap Digunakan

MONITOR, Jakarta - Jelang pemungutan suara Pemilihan 2024, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyatakan teknologi untuk…

11 jam yang lalu