PERTANIAN

Maluku Tenggara: Mutiara Baru Sentra Bawang Merah dari Timur

MONITOR, Maluku Tenggara – Maluku Tenggara merupakan kabupaten strategis di Maluku maupun di Kawasan Indonesia Timur, yaitu diantara gugusan Kepulauan Maluku dan Papua serta diantara laut Arafura dan Laut Banda.

Lokasinya juga berdekatan dengan blok migas Masela. Diluar dugaan, daerah ini ternyata memiliki potensi sangat besar untuk bawang merah, selain aneka cabai dan produk hortikultura lainnya.

“Jujur saya tidak menyangka ternyata Maluku Tenggara punya potensi pengembangan bawang merah yang luar biasa. Tanahnya berjenis mediteran yang subur dan belum terkontaminasi. Hasil panen juga lumayan, 10 ton per hektar untuk varietas Super Philip dan Tajuk”, ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Prihasto saat mengunjungi sentra bawang merah di 3 Desa Yafavun, Kamear dan Watngon Kecamatan Kei Kecil Timur Kabupaten Maluku Tenggara.

Saat kunjungan di ketiga desa itu, setidaknya terhampar bawang merah lebih dari 51 hektar untuk mendukung pengamanan pasokan Idul Adha 2018. “Kerennya lagi, petani dan dinas pertanian disini sudah mendesain pengembangan Kawasan Hortikultura berbasis sistem klaster, mengadopsi konsep _One Village One Product_”, tukas Anton panggilan akrab Prihasto.

“Dengan jumlah penduduk Maluku Tenggara 128 ribu jiwa dan konsumsi per kapita 2,8 kg per tahun dan produktivitas rata-rata 10 ton per hektar, maka hanya butuh 36 hingga 40 hektar untuk memenuhi kebutuhan bawang merah di kabupaten ini.

“Artinya saat ini, Maluku Tenggara sudah mampu swasembada bawang merah bahkan surplus”, papar Anton.

Direktorat Jenderal Hortikultura, pada T.A. 2018 ini, melalui dana APBN mengalokasikan bantuan sarana produksi pengembangan Kawasan Bawang Merah seluas 95 hektar untuk Provinsi Maluku dan 42 hektar untuk Kabupaten Maluku Tenggara yang terdiri dari 40 hektar bawang merah benih umbi dan 2 hektar bawang merah benih biji.

Sesuai kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mengembangkan sentra bawang merah di luar jawa, Kami akan selalu menerapkan sistem _punish and reward_ dalam membangun sentra, apabila berprestasi akan kami support lebih banyak lagi”, sambung Anton.

Kepala Dinas Pertanian Maluku Tenggara, Felix Tethool, yang turut mendampingi kunjungan lapang menambahkan bahwa potensi lahan bawang merah di klaster Kei Kecil Timur bisa mencapai 700 hingga 1.000 hektar. “Kami mengucapkan terima kasih atas program Pak Menteri Andi Amran Sulaiman sudah bertekad mewujudkan Maluku sebagai produsen bawang merah terbesar di wilayah timur”, ujar Felix.

Targetnya, awal tahun depan, bawang merah produksi petani Kei Kecil Timur sudah mengisi pasar Fakfak, Maluku Tenggara Barat dan Kepulauan Aru.

Bahkan kami siap mendukung pasokan ekspor untuk beberapa waktu ke depan”, tegas Felix.

Kami sudah rintis Badan Usaha Pedesaan sebagai penyedia modal petani. Jejaring pemasaran juga sudah kami jajaki.

Pengolahan bawang goreng dan pasta sedang kami rintis. Jangka pendek, kami butuh gudang penyimpan agar bisa mengatur pola produksi lebih efisien”, papar Felix.

Sementara ketua Kelompok Tani Rur Hernar, Hasan Lobubun, menyatakan kelompoknya sangat terbantu oleh Program Pak Mentan, terutama bantuan sarana traktor roda-4 untuk pembukaan lahan, benih bawang merah dan sarana lainnya. Petani mengaku lebih memilih varietas Tajuk dibanding Super Philip karena lebih tahan hujan. Dari hasil penjualan panen bawang merah sudah bisa mengangkat taraf kesejahteraan mereka.

Dengan 3 kali panen tahun lalu, petani sudah bisa beli mobil sekelas L300 untuk operasional”, ujar Hasan senang.

Ke depannya, kami siap mendukung program Pak Menteri untuk meningkatkan produksi dan memasok kebutuhan pasar Maluku dan Papua”, pungkasnya.

Recent Posts

Soroti Promo Nikah Siri, Kemenag: Risiko Administratif dan Risiko Kemanusiaan

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama menyoroti maraknya promosi jasa nikah…

2 jam yang lalu

Desakan Mundur Ketum PBNU Gus Yahya Dinilai Kepentingan Personal

MONITOR, Jakarta - Ketua Aliansi Kaum Sarungan, Abdul Azis, menanggapi memanasnya dinamika internal Pengurus Besar…

10 jam yang lalu

Kemenperin Cetak SDM Ahli Digital untuk Percepat Transformasi Industri 4.0

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan daya saing industri, Kementerian…

12 jam yang lalu

Kementerian UMKM Perkuat Ekosistem Usaha Lewat MikroDOTS di CFD Pontianak

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyelenggarakan MikroDOTS (Desk on The…

14 jam yang lalu

Menag Luncurkan Logo Natal Kemenag 2025 di Acara Jalan Sehat Lintas Agama

MONITOR, Jakarta - Rangkaian Perayaan Natal Kementerian Agama (Kemenag) 2025 dibuka dengan Jalan Sehat Lintas…

16 jam yang lalu

Kemenperin dan BSN Perkuat IKM Batik Lewat Pemenuhan Standardisasi Produk

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memperkuat daya saing industri kecil dan menengah (IKM) batik…

16 jam yang lalu