NASIONAL

Fahri Bela Prabowo soal Statemen Suap Pilkada

MONITOR, Jakarta – Belakangan publik gempar atas beredarnya pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang menyarankan masyarakat agar mengambil suap jelang pemungutan suara pilkada serentak yang jatuh pada 27 Juni 2018 mendatang. Dalam video yang terunggah melalui laman Facebook pada Kamis (21/6) lalu, Prabowo mengatakan sebaiknya masyarakat mengambil suap berupa uang maupun sembako.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pun angkat bicara. Ia menilai kalau pernyataan Prabowo tersebut tidak bermaksud untuk menyarankan agar masyarakat menerima suap jelang pemungutan suara Pilkada Serentak 2018.

Menurutnya, pernyataan Prabowo hanyalah bentuk suatu kegeraman Prabowo sebab masih maraknya tindakan suap menyuap jelang pemilu.

“Pandangan itu sendiri lebih banyak dilatari kejengkelan beliau yang menyaksikan orang bagi sembako musim pilkada itu masif. Namanya juga orang jengkel kan, udah terima aja sembakonya tapi jangan dicoblos. Namanya itu statement orang jengkel,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/6).

Menurutnya, alangkah baiknya apabila tidak ada kegiatan pembagian sembako di musim pilkada. Ia mengusulkan jika sebisa mungkin pembagian sembako itu setelah pilkada. Kata dia, yang kalah ataupun yang menang bagi-bagi sembakolah.

“Yang kalah bagi-bagi sembako untuk introspeksi mengapa kalah, karena kurang dekat dengan orang miskin. Yang menang, bagi-bagi sembako untuk bersyukur didukung oleh rakyat. Gitu dong, harusnya setelah pilkada. Ini menjelang pilkada, kita curiga,” ujarnya.

Untuk itu, ia menegaskan agar pihak penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu lebih ketat dalam memantau segala bentuk dan upaya tindakan yang terindikasi kepada penyuapan dalam masa pemilu.

“KPU dan Bawaslu harus ketatlah. Kayaknya kelihatan masif sekarang, saya membuka medsos pagi tuh, mulai banyak video orang nenteng-nenteng barang-barang begitu,” tukasnya.

Tidak hanya itu, Fahri juga menyebut kalau sekelas Presiden tidak perlu ikut-ikutan lakukan kegiatan bagi-bagi sembako. Sebab, kata Fahri hal tersebut bisa menimbulkan kecurigaan lain yang terindikasi kepada budaya suap-menyuap.

“Termasuk presiden itu. Kalau bisa, janganlah sembako karena ini mau masuk pilkada dan pilpres nanti orang curiga juga sembako itu untuk pilkada dan pilpres. Jadi presiden tolong jugalah hentikan bagi-bagi itu, apalagi pakai gambar burung garuda. Itu kan tidak bagus,” tandas Politisi PKS ini.

Recent Posts

Hadiri Forum Parlemen Bela Palestina di Turki, Puan Audiensi Dengan Erdogan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri pertemuan kelompok parlemen negara-negara yang mendukung…

21 menit yang lalu

DPR Kecam Pelecehan di KRL, Transportasi Umum Harus Jadi Ruang Aman Bagi Perempuan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi V DPR Irine Yusiana Roba Putri mengecam keras pelecehan seksual…

41 menit yang lalu

Di Forum Parlemen Bela Palestina, Puan Desak Israel Hentikan Serangan di Gaza

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri rapat kelompok parlemen yang mendukung Palestina…

1 jam yang lalu

Dari Limbah Jadi Harapan, Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja

MONITOR, Jakarta - Rumah Tamadun, UMKM binaan Rumah BUMN Pertamina Pekanbaru sekaligus pemenang Pertamina UMK…

5 jam yang lalu

Kemenag Siapkan Program Pesantren Ramah Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini menyiapkan program pesantren ramah lingkungan. Terobosan ini menjadi…

10 jam yang lalu

Partai Gelora: Indonesia Bisa Berselancar Dalam Kebijakan Tarif Dagang Trump

MONITOR, Jakarta - Dalam perdagangan internasional dan geoekonomi, setiap negara biasanya fokus pada kepentingan nasionalnya…

11 jam yang lalu