PERTANIAN

BBSDLP Kementan: Bangsa Hebat Berasal Dari Tanah Sehat

MONITOR, Jakarta – Tanah sehat adalah tanah yang mampu menopang pertumbuhan tanaman/hewan secara maksimal dan bebas dari bahan pencemar dan OPT (Organisme Penggangu Tanaman). Ciri tanah sehat itu produktif yang ditandai dengan tanaman tumbuh subur diatasnya, biasanya memiliki kandungan C-organik, P dan K tanahg tinggi. Selain itu tanah sehat bebas dari residu pestisida, logam berat, hama dan penyakit tanaman.

Tanah sehat akan menghasilkan tanaman yang sehat, yang sudah pasti akan menghasilkan pangan yang sehat pula. Kesehatan manusia saat ini sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Manusia yang mengkonsumsi pangan sehat tentu akan mempunyai kesehatan yang prima dan melahirkan bangsa yang cerdas yang memiliki banyak ide atau gagasan brilian. Dengan begitu maka tanah sehat pasti akan menghasilkan bangsa hebat.

Menurut Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Prof. Dedi Nursyamsi, tanah sehat dapat kita peroleh melalui penerapan sistem pertanian organik. Hasil berbagai penelitian membuktikan bahwa sistem ini mampu meningkatkan kesuburan tanah yang terlihat dari tingginya kadar C-organik, N, P dan K tanah. Selain itu sistem ini juga terbukti menghasilkan pangan sehat yang berkualitas tinggi sehingga harga jualnya juga tinggi dan petani dapat meninikmati keuntungan maksimal ujar Dedi menambahkan.

Peneliti Balai Penelitian Tanah (Balittanah) Bogor Dr Diah Setyorini mengatakan bahwa produk pertanian organic lebih tahan lama dibandingkan produk pertanian konvensional. Sayuran organik bisa bertahan segar hingga satu minggu jauh lebih tahan lama dibandingkan sayuran konvensional yang baru 2 hari saja sudah layu. “Selain itu sayuran organik juga bebas resdidu pestisida sehingga aman dikonsumsi”, kata Rini menambahkan.

Ketua komunitas Gagego Organik Eny Ferinanta mengatakan bahwa saat ini penggiat pertanian organic sudah menyebar ke seluruh pelosok tanah air, mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. Kini masyarakat sudah mulai sadar terhadap produk pangan sehat dan berkualitas. “Menurut laporan para kordinator wilayah, hasil pertanian organik juga tidak kalah dengan hasil pertanian konvensional”, ujar Eny menambahkan.

Sebut saja ketua Poktan Marsudi Among Tani Pak Slamet dari Desa Dawuhan, Kec. Banyumas, Kab. Banyumas mampu menghasilkan rata-rata padi organik 8.3 t/ha. Hasil ini setara bahkan lebih tinggi daripada padi konvensional. Slamet menggunakan padi varietas Ciherang, fermantasi urin sapi, air kelapa plus mikroba, asam humat, dan pestisida nabati.

Lebih lanjut Eny menjelaskan bahwa produk pertanian organic kini sudah masuk pasar modern, seperti di Kota Pati bahkan di kota-kota besar seperti di Jakarta sudah masuk supermarket. Petani organik asal Cisayong, Tasiklamalaya Kribo Affandi mampu mengekspor padi organik ke manca negara. Petani yang akrab dipanggil Ibo ini mengatakan bahwa kelompok taninya mengekspor padi organic dengan harga 3 kali lipat dibandingkan harga domestic sehingga petaninya bisa hidup sejahtera. (Laela Rahmi/Balitbangtan).

Recent Posts

DPR: Gaji Dosen di Bawah UMR Masalah Struktural yang Serius

MONITOR, Jakarta - Komisi X DPR RI menghormati proses konstitusional yang sedang berjalan di Mahkamah…

4 jam yang lalu

Bencana 2025, Danantara Harus Pimpin Investasi Hijau dan Transisi Energi

MONITOR, Jakarta - Sepanjang tahun ini Indonesia didera rentetan bencana ekologis yang kian ekstrem, dari…

6 jam yang lalu

Fahri Hamzah Dorong Penguatan Trias Politica demi Demokrasi Sehat

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, Partai…

7 jam yang lalu

Aksi Nyata Kemenag Bireuen, 7 Ton Beras Sasar Korban Banjir

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen telah mendistribusikan bantuan kemanusiaan berupa sekitar 7…

9 jam yang lalu

Insentif Guru Honorer Naik, DPR: Tenaga Administratif Tidak Boleh Ditinggalkan

MONITOR, Jakarta - Guru honorer patut menyambut gembira rencana kenaikan insentif sebesar Rp100 ribu per…

12 jam yang lalu

ASN Kemenag Gotong Royong Pulihkan Masjid Pante Baro Pasca Banjir

MONITOR, Jakarta - Tim gabungan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh dan Kemenag Kabupaten Bireuen…

13 jam yang lalu