POLITIK

PKS Sebut Kritikan Prabowo Soal Kondisi Ekonomi Indonesia Sesuai Fakta

MONITOR, Jakarta – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai pernyataan tegas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal terpuruknya ekonomi Indonesia sudah memiliki fakta yang kuat. Menurutnya, hingga saat ini target tujuh persen pertumbuhan ekonomi Indonesia belum tercapai.

“Kritik pak Prabowo punya fakta yang kuat. Target 7% pertumbuhan ekonoki tidak tercapai. Malah hutang yang meningkat plus proyek infrastruktur yang tidak berdampak pada ekonomi riil,” kata Mardani saat dihubungi, Jakarta, Kamis (21/6).

Tidak hanya itu, pernyataan Prabowo yang menilai, bangsa Indonesia saat ini tidak setia terhadap apa yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945 menurut Mardani tepat. Terlebih sampai sejauh ini kesejahteraan rakyat masih dipertanyakan.

“Buktinya sektor konstruksi malah turun penyerapan tenaga kerja. Plus demo dan kritik buruh atas kebijakan ekonomi yang tidak bertumpu pada kebijakan yang pro tenaga kerja lokal,” ujarnya.

Selain itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini juga membeberkan dengan adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait kebijakan impor sejumlah pangan jelas dikatakan Mardani hal itu bisa merusak strategi jangka panjang ketahanan pangan kita (Indonesia).

“Blum lagi dengan kebijakan impor yang merusak strategi jangka panjang ketahanan pangan kita,” tukasnya.

Lebih dari itu, sang penggagas inisiator #2019GantiPtesiden ini juga menyinggung kalau sistem hukum di Indonesia belum sepenuhnya berjalan baik. Kata dia, masih sering terjadi ketidakadilan dimata hukum.

“Sinyalemen yang menyatakan yang punya uang berkuasa nampak nyata dari hukum yang tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. ICW merelease laporan bahwa rerata hukuman untuk koruptor berkurang,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pidato politiknya yang ia sampaikan melalui live streaming Facebook pada Rabu (20/6) malam mengkritisi kondisi ekonomi Indonesia.

Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa arah bangsa Indonesia saat ini sudah melenceng dari Pancasila dan UUD 1945. Prabowo lebih menekankan kepada persoalan ekonomi yang sedang dihadapi bangsa Indonesia.

“Apa yang menjadi pusat perhatian Gerindra dari awal saya dan Gerindra melihat bahwa arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini berada di arah dan alur yang salah. Saya berpandangan berkeyakinan bahwa sistem bernegara sistem politik dan sistem ekonomi bangsa kita berada di jalur yang menyimpang,” kata Prabowo

“Menyimpang dari apa? Menyimpang dari rencana dan rencana cetak biru yang dibangun oleh pendiri-pendiri bangsa kita yaitu Pancasila dan UUD 1945,” tambah mantan Danjen Kopasus ini.

Recent Posts

Macet Horor di Tanjung Priok, Sinergi Kawal BUMN: Kurang Tepat Jika Hanya Salahkan Pelindo

MONITOR, Jakarta - Koordinator Perkumpulan Sinergi Kawal BUMN, Arief Rachman angkat bicara terkait kemacetan parah…

17 menit yang lalu

Ikuti Forum Kelompok Parlemen Bela Palestina, Langkah Puan Dinilai Seiring dengan Diplomasi Prabowo

MONITOR, Jakarta - Keikutsertaan Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri pertemuan kelompok parlemen negara-negara yang…

49 menit yang lalu

Terjadi Aksi Pembakaran Mobil Polisi di Depok, DPR Pertanyakan Satgas Antipremanisme Bentukan Dedi Mulyadi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah mempertanyakan perkembangan Satuan Tugas (Satgas) Antipremanisme…

2 jam yang lalu

Peringatan Hari Kartini, Puan Ajak Perempuan RI untuk Punya Mimpi Besar dan Berani Bersuara

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan ucapan selamat Hari Kartini kepada seluruh…

2 jam yang lalu

Kemenperin: Industri Wastra Nusantara Jawab Kebutuhan Fesyen Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Industri wastra Indonesia berpotensi untuk terus tumbuh dan semakin diminati konsumen lokal…

3 jam yang lalu

Pemilihan Suara Ulang, 314 Warga Binaan Lapas Banjarbaru Gunakan Hak Pilihnya di Pilwalkot

MONITOR, Banjarbaru - Sebanyak 314 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru menggunakan hak…

4 jam yang lalu