Wakil Ketua MPR, Hidayat Nurwahid (Foto: Rangga Monitor)
MONITOR, Jakarta – Dua hari yang lalu, Sabtu (16/6), sebanyak lima anggota TNI Angkatan Darat terluka saat diserang kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) di Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Atas insiden ini, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid pun angkat bicara. Ia menilai peristiwa ini bukanlah kali pertama dialami personel TNI dan Polri.
“Ini serangan untuk yang kesekian kali terhadap TNI dan Polri di Papua. Tapi masih juga hanya disebut sebagai Serangan Kelompok Bersenjata,” tulis Hidayat dalam laman Twitternya.
Politikus PKS ini menjelaskan, tindak kejahatan yang dilakukan para kelompok bersenjata di Papua sejatinya telah masuk ranah terorisme. Hal ini dikatakannya sesuai dengan tindak pidana terorisme dalam Undang-Undang.
“Kalau menurut definisi tentang Terorisme dalam UU tentang pemberantasan tindak pidana terorisme, yang baru disahkan, maka tindakan mereka jelas termasuk terorisme,” tegasnya.
Sekadar informasi, penembakan yang dilakukan KKSB terjadi dua kali dengan diawali saat anggota TNI menggunakan tiga kendaraan roda empat melakukan patroli ke kawasan Yambi. Kemudian tembakan susulan saat hendak kembali dari ketinggian hingga mengakibatkan tiga anggota terluka.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar meresmikan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu…
MONITOR, Jakarta - Yonif 501 Kostrad menggunakan pesawat C-130 Hercules tiba di Bandara Depati Amir,…
MONITOR, Jakarta - Biro Umum Kementerian Agama menggelar pembinaan bagi para pejabat fungsional pengadaan barang…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan Adies Kadir sudah kembali aktif sebagai…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan mendalam atas meninggalkan siswa SMPN…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama telah menerbitkan Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 1 Tahun 2024…