MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengatakan, terpilihnya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) membuat posisi Indonesia menjadi sangat penting dalam banyak isu keamanan dunia, seperti di Timur Tengah, Semenanjung Korea, antara blok Timur dan Barat.
“Karena Indonesia bukan bagian dari negara-negara yang berkonflik, jadi dapat sepenuhnya menjalankan peran mediasi secara clear,” kata Meutya, Jakarta, Minggu (10/6).
“Yang kedua, lanjut ia, tentu tidak lepas dari posisi Indonesia sebagai negara besar sehingga diyakini akan dapat didengarkan oleh banyak negara,” tambahnya.
Selain itu, politikus Golkar tersebut yakin bahwa posisi tersebut menjadi momentum penting agar dapat turut berperan menjaga keamanan dan ketertiban dunia dengan kondisi politik global tengah memanas.
“Masuknya Indonesia di masa politik global tengah memanas ini adalah momentum yang paling baik untuk Indonesia dapat turut berperan menjaga keamanan dan ketertiban dunia,” ucapnya.
Diketahui, Indonesia terpilih untuk keempat kalinya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) dalam pemungutan suara yang digelar di Majelis Umum PBB, New York, pada Jumat (8/6), kemarin.
Selanjutnya, Indonesia akan menjadi anggota tidak tetap DK PBB untuk Periode 2019-2020. Indonesia terpilih dengan perolehan suara sebanyak 144 dari 190 negara anggota MU PBB. Adapun Maladewa yang menjadi pesaing Indonesia hanya memperoleh 46 suara.