BERITA

Indonesia Jadi Anggota DK PBB, Komisi I DPR Soroti Isu Palestina

MONITOR, Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengucapkan selamat atas terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB untuk yang keempat kalinya. Ia menuturkan, terpilihnya Indonesia memperlihatkan kepercayaan dunia dalam sikap politik.

“Selamat kepada Tim Kementerian Luar Negeri wabil khusus Ibu Menlu dan Dubes Luar Biasa Kita di PBB yang sudah bekerja dengan diplomasi tingkat tinggi menyakinkan negara-negara sahabat kita memberikan suaranya untuk Republik Indonesia mewakili Kawasan Asia Pasifik didalam Keanggotaan Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB dua tahun ke depan,” kata Abdul Kharis melalui keterangannya kepada MONITOR, Sabtu (9/6).

“Ini kali keempat di DK PBB, dan perwujudan kepercayaan negara dunia dalam sikap politik kita dan tentunya kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia jelas menjadi pertimbangan keterpilihan RI di Anggota Tidak Tetap DK PBB,” sambungnya.

Politikus PKS ini kemudian menyoroti isu Palestina yang juga menjadi fokus Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB. Ia mendorong agar Indonesia mengusulkan pembentukan tim investigasi international untuk mengatasi konflik yang terjadi di Palestina.

“Indonesia sebagai Anggota DK PBB bisa mengusulkan agar segera dibuat tim investigasi internasional untuk menginvestigasi situasi atau keadaan yang mengancam perdamaian dan kemanan internasional terkait pembantaian zionis Israel terhadap warga Gaza, Palestina yang hingga kini terus berlangsung,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga berharap Indonesia dapat mendorong kemerdekaan Palestina.

“Dan tentu mendorong agar Palestina Merdeka segera dapat terwujud sehingga perdamaian dunia dan kawasan tercipta,” tandasnya.

Seperti diketahui, Indonesia kembai terpilih menjadi salah satu anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB melalui voting yang dilakukan pada Sidang Majelis Umum PBB yang dilangsungkan di New York, Jumat (8/6). Indonesia mendapat 144 suara dari 190 negara anggota PBB yang hadir.

Sebelum ini, Indonesia juga pernah tiga kali menjadi anggota tidak tetap DK PBB yakni periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008. Pada periode 2019-2020, Indonesia akan memulai tugasnya pada Januari 2019 mendatang.

Recent Posts

Layanan Kesehatan Haji 2025 Berakhir, Kemenkes: Jumlah Jemaah Wafat Turun

MONITOR, Jakarta - Operasional layanan kesehatan jemaah haji Indonesia 1446 H/2025 M di Arab Saudi…

6 menit yang lalu

Gelar Sekolah Politik Anggaran, Fraksi PKB Pelototi APBD Kota Depok

MONITOR, Jakarta - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) sepertinya serius menjawab tantangan Penjabat (Pj) Sekda…

3 jam yang lalu

Kementerian PU Segera Rampungkan Seksi 4 Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penyelesaian Jalan Tol Kuala Tanjung -…

4 jam yang lalu

Program Sekolah Rakyat Solusi Konkret Atasi Akes Pendidikan Keluarga Miskin Ekstrem

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, meminta pemerintah mengintensifkan pelaksanaan program Peluncuran…

5 jam yang lalu

Menag Minta Kampus PTKIN Kembangkan Ekoteologi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta kampus Peguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)…

6 jam yang lalu

Menperin Raih Komitmen Tiga Prinsipal Otomotif Jepang, Harga Stabil dan Tidak PHK

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta komitmen kepada tiga produsen otomotif besar…

9 jam yang lalu