POLITIK

Golkar Curigai Mundurnya Yudi Latif karena Faktor Anggaran

MONITOR, Jakarta – Ketua DPP bidang penggalangan opini dan media Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, mundurnya Yudi Latif dari jabatan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) diduga kuat terkait anggaran yang tidak jelas di lembaga tersebut.

Padahal dikatakannya, sejauh ini Yudi terlihat sudah gencar dan bekerja keras untuk mensosialisasikan dan mengkampanyekan makna ideologi Pancasila ke berbagai daerah di Indonesia.

“Saya melihat bahwa memang kalau dilihat dari paparan beliau, memang bisa jadi disebabkan karena penganggaran dari BPIP masih belum jelas,” kata Ace di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (8/5).

Selain itu, Ace menuturkan mundurnya Yudi dari BPIP juga disebabkan oleh anggaran BPIP tahun 2018 yang hingga kini belum turun. Sehingga menurutnya hal tersebut sudah menjadi masalah yang biasa di Indonesia. Untuk itu, ia berharap anggota BPIP memiliki semangat juang tinggi di tengah masalah anggaran tersebut.

“Dalam konteks ini anggaran di BPIP ini perlu daya juang tinggi, sehingga tidak menimbulkan masalah. Keluhan-keluahan yang diterima oleh bapak Yudi Latif,” tukasnya.

Selain itu, Ace mengatakan walaupun Yudi dikenal sebagai sosok kaum intelektual, namun Ace memahami betul bahwa mengurusi sebuah lembaga apapun itu membutuhkan dana untuk mengelola dan menjalankan tugas dari BPIP itu sendiri.

“Kang Yudi seorang intelektual, cendekiawan, satu sisi beliau harus menjalankan peran sebagai ideologi, disisi lain mengelola kelembagaan membutuhkan menajemen, dan menajemen membutuhkan dana,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Ace juga mengomentari bahwa seharusnya pemerintah mengatur tata kelola administrasi dan anggaran BPIP secara rigit. Terlebih BPIP menurutnya masih sebagai lembaga baru. Meski demikian, dia berharap masalah anggaran tidak mengurangi semangat BPIP dalam menyemaikan Pancasila.

“Sekalipun begitu kita berharap bahwa tidak mengurangi substansi dari semangat berdirinya BPIP untuk pemantapan ideologi Pancasila menjadi surut,” jelas Politisi Golkar ini.

Sementara itu, saat dijumpai di lokasi yang sama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga menuturkan, kalau mundurnya Yudi dari posisi Kepala BPIP itu merupakan inisiatif pribadi. Airlangga pun tidak ingin mengomentari lebih jauh soal mundurnya Yudi itu karena belum tahu alasannya secara detail.

“Kalau itu kan mengundurkan diri bukan keluar ya. Saya sendiri kan kita tidak melihat apa yang menjadi isu di sana jadi tentu kita lihat saja kita mengenai hal tersebut. Itu inisiatif pribadi,” tandas Menteri Perindustrian itu.

Recent Posts

Kemenperin Dukung Percepatan Transformasi IKM Fesyen Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Industri fesyen kini menjadi salah satu sektor yang memiliki pengaruh besar terhadap…

1 jam yang lalu

Sinergi BPJPH dan BGN, Pertegas Komitmen Pemerintah tentang Standar Halal

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memandang nota kesepahaman kerja sama penyelenggaraan jaminan produk halal antara…

10 jam yang lalu

DPR Akui Amarah Rakyat Sebagai Peringatan Keras

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Benny K. Harman berbicara soal meningkatnya kritik…

13 jam yang lalu

DPR Pangkas Rp260 Miliar per Tahun, Transformasi Jangan Berhenti di Senayan

MONITOR, Jakarta - Keputusan DPR RI memangkas sejumlah tunjangan, termasuk tunjangan perumahan sebesar Rp 50…

14 jam yang lalu

Soroti Tragedi Vian Ruma, DPR Ingatkan Pentingnya Perlindungan Aktivis Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyampaikan keprihatinan mendalam atas meninggalnya…

15 jam yang lalu

Kemenag Buka Kesempatan Beasiswa Bagi Kaum Perempuan

MONITOR, Depok - Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat…

16 jam yang lalu