MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid mengatakan penemuan bom siap pakai dalam penggeledahan di gelanggang mahasiswa Universitas Riau oleh Tim Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri tidak boleh dijadikan patokan untuk mengeneralisir bahwa banyak kampus yang terpapar faham radikalisme.
“Perlu penyelidikan lebih mendalam saya rasa, ini agar tidak menjadi kekhawatiran berlebih bagi lembaga (kampus) dan mahasiswa, jangan sampai setigma negatif melekat pada lembaga pendidikan,”kata Sodik, di Jakarta, Rabu (6/6).
Menurutnya, dalam menangkal masuknya paham radikal dikampus perlu kerjasama yang baik antar pihak terkait. Baik itu pihak kampus atau pihak berwajib.
“Semuanya harus bekerja sama, baik pihak kampus, polisi atau Pemerintah,” tutur Politisi Gerindra itu.
Sodik menambahkan, kampus memiliki peran penting untuk menangkal dan mendeteksi gejala faham radikal. Jadi menurutnya pihak kampus harus benar-benar memantau segala bentuk kegiatan mahasiswa selama di kampus.
“Intinya dosen punya peran strategis untuk menanggulangi persoalan yang terjadi di lingkungan kampus, jadi perlu kerjasama yang baik dengan mereka,” pungkas Sodik.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan penataan dan pengembangan…
MONITOR, Jakarta - Peningkatan kerja sama di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri merupakan…
MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid menyorti fakta adanya perbedaan pendapat (dissenting…
MONITOR, Jakarta - Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) menggelar acara Silaturahmi dan Halal…
MONITOR, Jakarta - Narasi kritis yang diangkat oleh koalisi partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin…
Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…