NASIONAL

Dede Yusuf Dorong Upah Layak bagi Pekerja Honorer Kesehatan

MONITOR, Jakarta – Upah tenaga kerja medis hingga kini masih terbilang minim. Hal ini menuai perhatian kalangan wakil rakyat, mulai dari Komisi I, II, IV, VIII, IX, X, dan XI. Ketujuh komisi ini lantas berembuk dengan sejumlah kementerian untuk membahas permasalahan tenaga kerja honorer Kategori 2 (K2).

Ketua Komisi IX Dede Yusuf pun mengatakan, pihaknya sejauh ini sudah mengupayakan agar tenaga kerja honorer di bidang kesehatan mendapat upah sesuai Upah Minimum Reguler (UMR). Ia menjelaskan, dorongan tersebut berangkat dari minimnya upah tenaga kerja honorer di bidang kesehatan.

“DPR mengupayakan agar tenaga kerja honorer di bidang kesehatan mendapat upah sesuai UMR,” kata Dede saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/6).

Tak hanya itu, ia juga menyoroti tenaga honorer yang tak kunjung ditetapkan sebagai Aparatus Sipil Negara (ASN) oleh pemerintah. Untuk itu, ia juga mendesak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan agar mengeluarkan surat edaran pengangkatan tenaga honorer.

“Surat edaran tersebut untuk tidak menerima lagi tenaga kerja dengan mendapatkan penghasilan di bawah UMR, sesuai UU Nomor 13/2003,” ujarnya.

Selain mengkritisi persoalan upah tenaga honorer, Dede pun mengungkit perihal banyaknya tenaga kesehatan muda yang lebih banyak dikirim ke daerah dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Menurutnya, persoalan tersebut juga perlu mendapat perhatian khusus.

“Ada bidan atau dokter makin banyak jam terbangnya, tetapi kenapa yang muda lebih mudah bekerja? Kenapa tidak yang sudah berpengalaman? Tentu ini sesuatu yang harus mendapat perhatian,” tutupnya.

Recent Posts

Layanan Qur’an Kemenag Tembus 55.873.751 Pengguna, LPMQ Segera Rilis Chat Qur’ani Berbasis AI

MONITOR, Jakarta -  Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat sejak diluncurkan pada…

5 jam yang lalu

Fahri Hamzah Bertemu Presiden IsDB Group Bahas Kolaborasi Pembiayaan Perumahan

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan (Wamen) dan Kawasan Permukiman (PKP) RI sekaligus Wakil Ketua…

7 jam yang lalu

Akademisi Kritik Asas Dominus Litis RKUHAP: Pembuat Kebijakan Harus Hati-hati

MONITOR, Jakarta - Civitas Akademika UIN Jakarta dalam diskusi bertajuk "Menyoal Sentralisasi Kewenangan Penegakan Hukum…

10 jam yang lalu

Menag Gaungkan Moderasi dan Pembangunan Berkelanjutan di Washington DC

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama memberikan kontribusi signifikan…

12 jam yang lalu

Penjelasan KH Moqsith tentang Wukuf di Arafah dan Keutamaannya

MONITOR, Makkah - Arafah menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan ibadah haji. Tidak sah haji seseorang…

15 jam yang lalu

Catatan kecil atas Reformasi 1998; Strategi Gattopardo, Berubah agar Segalanya Tetap Sama!

Abdul HakimPengajar Studi Perbandingan Politik STISNU Nusantara Tangerang Dalam dunia politik dan kekuasaan, terdapat strategi…

16 jam yang lalu