MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir menilai terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) salah satunya karena gagalnya neraca perdagangan dalam negeri.
Sebab, kalau memang neraca perdagangan domestik berhasil tidak akan membuat dolar menguat.
“Tidak berhasil, kalau berhasil posisi dolar tidak seperti sekarang ini, kenapa dolar itu naik?. Karena kita tidak punya slot dolar yang cukup di dalam negeri, dolarnya justru ke luar negeri, disebabkan kita terlalu banyak import menggunakan US dolar,” kata Hafisz saat berbincang dengan MONITOR di Jakarta, Senin (4/6).
“Sementara eksport kita tidak banyak menghasilkan dolar yang cukup, makannya dolarnya naik,” tambahnya.
Terlebih, sambung dia, ketika Amerika Serikat melakukan perubahan terhadap sentimen di sektor moneternya dengan menaikan suku bunga yang membuat para pemilik modal cenderung menyimpan uangnya di negeri Paman Sam tersebut.
“Kebetulan, memang Amerika melakukan strategi baru menaikan suku bunga dia, sehingga orang lebih banyak menyimpan uangnya di sana sekarang, dan ditambah adanya itu maka dolar menjadi naik,” ujar politikus PAN tersebut.
“Jadi dolar ini kenapa naik? pertama, memang AS melakukan sentimen terhadap sektor moneternya. Kedua, memang kita gagal dalam neraca perdagangan,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memberi perhatian serius atas kondisi terisolasinya Pulau…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan meminta pemerintah segera mempercepat evakuasi…
MONITOR, Jakarta - Menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan rangkaian kegiatan…
MONITOR, Jakarta - Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang begitu cepat, ada satu…
MONITOR, Jakarta - Pemerintah terus memperkuat infrastruktur sumber daya air untuk mendukung program ketahanan pangan…
MONITOR, Jakarta - Peluncuran Program PRIMA Magang PTKI tidak hanya menjadi tonggak strategis dalam upaya…