MONITOR, Makassar – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan sisa menghitung beberapa minggu lagi. Hasil beberapa lembaga survei mengunggulkan pasangan Calon Gubernur Sulsel Nomor Urut 3 Prof HM Nurdin Abdullah dan Calon Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan).
Juru Bicara Calon Gubernur Sulsel Prof Andalan, Bunyamin Arsyad mengatakan, Meski selalu menjadi sasaran atas perlakuan tidak adil dalam melakukan pesta Demokrasi, pasangan Nomor urut 3 Prof. Andalan tetap menjadi kepercayaan masyarakat untuk pimpin Sulsel.
“Yang lain sudah tidak mampu mensosialisasikan program kerja kepada masyarakat calon pemilih. Mereka sibuk bermain di isu negatif dan kampanye hitam. Berita hoax,” jelasnya,Sabtu (2/6/2018).
Menurut Bunyamin Arsyad, cara yang mereka lakukan tidak berpengaruh atas pilihan masyaralat yang telah melihat hasil kerja nyata dari Prof. Buktinya, justru elektabilitas paket Prof Andalan semakin naik.
“Bulan lalu misalnya, terdapat ratusan brosur yang bertuliskan calon gubernur pembohong. Namun pemilih paham benar bahwa jalan rusak yang ditampilkan dalam brosur bukan di Bantaeng, tapi itu bukan masalah karena semua orang tahu bahwa jalan di Bantaeng itu mulus,” ungkap Om Ben sapaan akrabnya.
Selain itu, baru-baru ini kembali beredar berita tidak benar di media sosial menyerang pasangan yang santun ini. Dalam kalimat kutipan yang beredar seakan-akan Prof Nurdin Abdullah berkata, tunjangan Pakasi bagi PNS membebani APDB, dan akan dihapus.
Menurut Om Ben, orang yang buat isu penghapusan tunjangan pakasi tidak paham dengan aturan. “Tunjangan Pakasi sudah dihapus oleh Gubernur Pak Syahrul Yasin Limpo tahun lalu karena bertentangan dengan undang-undang,” tegasnya.
Lebih jauh, Om Ben menjelaskan bahwa calon lain mainkan isu negatif karena tidak mampu meyakinkan rakyat dengan programnya.
“Sebagian besar pemilih sudah paham bahwa Prof Nurdin Abdullah telah sukses membangun Bantaeng. Prof HM Nurdin Abdullah justru semakin gencar ke daerah – daerah sampai yang terpencil sekalipun untuk mensosialisasikan program. Pada saat yang sama colon lain asyik bermain di isu yang tidak realistis. Wajarlah calon lain elektabilitasnya jalan ditempat saja,” tutupnya.(#)