MONITOR, Jakarta – Komisi III DPR RI meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ambil langkah cepat terkait maraknya radikalisme. Terutama setelah BNPT sendiri membeberkan beberapa universitas di Indonesia telah terpapar radikalisme.
“Kepala BNPT (Komjen Pol Suhardi Alius) harus melaporkan tindakannya bagaimana, jangan sampai anak Sekolah Dasar sudah terpapar paham radikal,” kata Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw saat menghadiri Rapat Kerja Komisi bersama BNPT, Rabu (30/5).
Selain Wenny, pada kesempatan yang sama Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Hinca Pandjaitan juga menekankan pentingnya pendalaman terkait laporan BNPT tersebut. Pasalnya, kampus merupakan temat sentral bagi anak muda Indonesia untuk meraih masa depan.
“Saya ingin kita mendalami betul yaitu gunakan media sosial sebagai sarana pengembangan terorisme. Kita selalu percaya media sosial menjadi ruang yang netral seperti pisau, bagi orang bijak bisa digunakan untuk memasak masakan yang enak,” katanya.
Sebelumnya, BNPT membeberkan Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB) sudah disusupi paham radikalisme.
Selain itu BNPT menilai kampus negeri maupun swasta menjadi sasaran baru dan empuk bagi penyebar radikalisme khususnya di jurusan eksakta dan kedokteran.