PEMERINTAHAN

Reaksi Menteri Yasonna ketika DPR Sahkan UU Anti Terorisme

MONITOR, Jakarta – UU Anti Terorisme akhirnya resmi disahkan. Banyak pihak yang berharap, adanya UU ini bisa meredam aksi sekaligus penindakan terhadap kasus terorisme yang meresahkan negara belakangan ini.

Terkait disahkannya UU Anti Terorisme, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengucapkan terimakasih kepada pimpinan dan anggota DPR karena telah betul-betul bekerjasama demi terlaksananya UU tersebut agar disahkan untuk pemberantasan aksi tindak pidana terorisme.

Ia pun menuturkan, dalam waktu dekat UU tersebut akan segera ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo agar menjadi sah dan berlaku di mata hukum yang sesuai dalam peraturan perundang-undangan.

“Saya kira ini sekarang sudah nantinya akan bisa pengundangannya dalam waktu dekat setelah ditandatangani Pak Presiden dikirim oleh DPR melalui prosedur yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan kemudian kami undangkan yang akan mulai berlaku,” kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/5).

Untuk itu, ia sangat mengharapkan bahwa UU tersebut bisa digunakan sebaik-baiknya oleh aparat penegak hukum dalam melakukan penindakan yang diatur dalam UU tersebut sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku.

“Kita harapkan ini dapat digunakan secara bertanggung jawab oleh Polri, Densus, BNPT, dan nanti TNI secara bersama-sama. Juga jaksa kalau dia akan menuntut, hakim kalau dia akan memutus. Saya harapkan dengan undang-undang ini dapat mencegah atau mengurangi setidak-tidaknya ya tindak pidana terorisme,” tukasnya.

Politikus PDI-P menambahkan, keberadaan UU tersebut memberikan aparat penegak hukum sebuah kewenangan untuk melakukan penindakan terkait segala macam persoalan terorisme.

“Karena sudah diberi kewenangan untuk menindak, upaya pencegahannya. Jadi kalau ada perbuatan persiapan semua sudah dimungkinkan oleh undang-undang ini,” tandasnya.

Selain itu, terkait dengan adanya terbitnya Perpres untuk pelibatan TNI dalam ikut serta penanggulangan dan pencegahan aksi terorisme, menurut Yasonna, hal itu akan segera dibahas dan tentunya akan juga melibatkan pihak dan unsur lainnya termasuk akan dibahas bersama DPR.

“Segera ini kan habis hari raya lah. Kita ini masih, tentu kan membuat Perpresnya melibatkan beberapa stake holders. Yang pasti Kemhan, Menkopolhukam, Kementrian Hukum dan HAM, Panglima TNI, Polri, BNPT, dan juga yang lain-lain. Nanti kita atur di Perpresnya kita dengar dulu semua. Kita juga nanti konsul ke teman-teman di DPR lah ya,” pungkasnya.

Recent Posts

Kemenperin Ajak IKM Manfaatkan Program Pembiayaan KIPK

MONITOR, Jakarta - Pemerintah terus memperluas akses pembiayaan bagi pelaku industri dalam negeri, terutama sektor…

59 menit yang lalu

Ditjen Bimas Hindu Sukses Genjot Kualitas Pendidikan, Transformasi Layanan Hingga Pemberdayaan Umat

MONITOR, Lombok - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI melakukan transformasi besar dilakukan…

2 jam yang lalu

IndoBuildTech dan GAFA 2025 Jadi Etalase Inovasi Industri Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memperkuat kolaborasi dengan pelaku industri melalui penyelenggaraan IndoBuildTech Expo…

5 jam yang lalu

Udang Indonesia Kembali Diserap Pasar AS, Ekspor Naik 16,3 Persen

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa udang Indonesia kembali diterima masuk ke Amerika Serikat,…

7 jam yang lalu

Kemen PPPA Tetapkan RA Marhamah Labuhanbatu Jadi Satuan Pendidikan Ramah Anak 2025

MONITOR, Jakarta - Prestasi kembali diraih satuan pendidikan binaan Kementerian Agama. Raudhatul Athfal (RA) Marhamah…

9 jam yang lalu

Hari Bakti Kemenimipas Usung Tema ‘Satu Langkah, Satu Semangat, Satu Pengabdian untuk Bangsa’

MONITOR, Jakarta - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, membuka secara langsung kegiatan Kick Off Peringatan…

11 jam yang lalu