MITRA

Mentan Janji Terapkan Hasil Penelitian Pertanian Univesitas Brawijaya

MONITOR, Malang – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman seriusi penerapan hasil penelitian untuk pengembangan pertanian di Indonesia. Keseriusan itu ditunjukkan dengan komitmen pengaplikasian hasil penelitian dua dosen Universitas Brawijaya.

Hasil penelian itu adalah berupa jagung merah, dan kemudian pupuk. Jagung merah hasil penelitian itu diklaim banyak manfaatnya untuk kesehatan (pangan fungsional) karena mengandung antosianin. Sementara untuk pupuk, diklaim sudah teruji meningkatkan produksi padi hingga 30 sampai 50 persen.

“Saya minta hasil penelitian pertanian ini langsung diterapkan. Kementan akan siapkan anggarannya,” kata Amran ditengah mengisi Kuliah Tamu bertema
‘Membangun Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan di Era Industri 4.0’, di gedung Windyaloka, Universitas Brawijaya pada Jumat (25/05).

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman usai mengisi Kuliah Tamu bertema
‘Membangun Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan di Era Industri 4.0’, di gedung Windyaloka, Universitas Brawijaya (Foto: Humas Kementan)

Mentan langsung meminta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur untuk memfasilitasi penerapannya dalam skala yang lebih besar. Untuk jagung merah, peneliti menyanggupi untuk penerapan di 100 hektar. Lalu untuk pupuk hasil penelitian akan diterapkan di 200 hektar.

“Kita beli pupuk ini, untuk diterapkan di 200 hektar. Kalau terbukti naik 50 persen, kita beli untuk 1.000 bahkan 2.000 hektar,” ujar Amran dihadapan ribuan mahasiswa dan dosen Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.

Sebagai pemegang empat paten bidang pertanian, Amran mengerti betul sulitnya menjadi peneliti, sering kali kerja keras yang tidak sebanding dengan penghargaan yang diterima. Untuk itu, sejumlah terobosan sudah dikeluarkan Menteri Amran untuk mendorong penelitian, diantaranya, menerapkan sistem online dan memberikan insentif kepada peneliti.

“Dulu prosesnya bisa tiga tahun, sekarang sudah online untuk menghemat biaya dan waktu. Peneliti juga bisa memasukkan produknya lewat e-catalog, kita berikan royaltinya. Bahkan ada yang sudah menghasilkan hingga 6 milyar rupiah,” papar Amran.

Ke depan, Amran berharap ada kerjasama permanen antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian di daerah dengan universitas agar penelitian benar-benar aplikatif dan bermanfaat untuk pembangunan bidang pertanian Indonesia.

Recent Posts

Hadiri Forum Parlemen Bela Palestina di Turki, Puan Audiensi Dengan Erdogan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri pertemuan kelompok parlemen negara-negara yang mendukung…

56 menit yang lalu

DPR Kecam Pelecehan di KRL, Transportasi Umum Harus Jadi Ruang Aman Bagi Perempuan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi V DPR Irine Yusiana Roba Putri mengecam keras pelecehan seksual…

1 jam yang lalu

Di Forum Parlemen Bela Palestina, Puan Desak Israel Hentikan Serangan di Gaza

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri rapat kelompok parlemen yang mendukung Palestina…

2 jam yang lalu

Dari Limbah Jadi Harapan, Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja

MONITOR, Jakarta - Rumah Tamadun, UMKM binaan Rumah BUMN Pertamina Pekanbaru sekaligus pemenang Pertamina UMK…

5 jam yang lalu

Kemenag Siapkan Program Pesantren Ramah Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini menyiapkan program pesantren ramah lingkungan. Terobosan ini menjadi…

11 jam yang lalu

Partai Gelora: Indonesia Bisa Berselancar Dalam Kebijakan Tarif Dagang Trump

MONITOR, Jakarta - Dalam perdagangan internasional dan geoekonomi, setiap negara biasanya fokus pada kepentingan nasionalnya…

12 jam yang lalu