Categories: PEMERINTAHAN

Kementan Hadirkan TTIC di Provinsi Bali

MONITOR, Denpasar – Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang berperan memotong mata rantai distribusi pangan dari produsen ke konsumen kian bertambah jumlahnya.

Salah satunya TTIC Provinsi Bali yang baru saja di launching oleh Gubernur Bali Made Mangku  Pastika, Jumat (25/5) di Kantor Dinas Ketahanan Pangan di Denpasar.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi dalam sambutannya mengatakan bahwa, peresmian  TTIC ini juga telah dilaksanakan di 8 provinsi lainnya berkat sinergitas di pusat dan daerah untuk mewujudkan stabilitas harga dan pasokan pangan, terutama pada masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

“Tahun 2017 jelang HBKN, tidak  terjadi gejolak harga, kami berharap 2018 ini pun demikian” tegasnya.

Lebih lanjut Agung menuturkan, TTIC di setiap provinsi ini merupakan ibu dari TTI  yang memiliki peran mengembangkan TTI lebih banyak lagi. Menurutnya, TTIC juga merupakan sarana bagi Gapoktan/supplier/produsen pangan pokok dan strategis untuk memasarkan komoditas pangan.

“Harapan saya TTIC ini dapat menjadi distribution centre, yakni pusat distribusi yang akan mensuplai TTI di seluruh Bali, dan ke depan harus dikembangkan dengan e-commerce” jelasnya.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut baik pengembangan TTI melalui e-commerce, karena lebih efisien.

“Jika dipasarkan melalui e-commerce, akan memangkas ongkos distribusi dan transaksi” katanya.

Made meminta kepada jajarannya untuk segera merealisasikan pemasaran TTIC berbasis e-commerce secepatnya. Dan, jika diperlukan TTI dapat kerjasama dengan Perusda.

“Jika masyarakat bisa membeli beras di harga 8.800, inflasi pasti turun, karena harga beras paling menentukan angka inflasi” tegasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, petani untung, konsumen untung dan bisa meningkatkan kesejahteraan serta otomatis mengurangi kemiskinan.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana mengungkapkan, saat ini jumlah TTI di Provinsi Bali sebanyak 60 unit tersebar di 6 kabupaten yaitu di Tabanan, Jembrana, Buleleng, Karangasem, Badung dan Gianyar.

Dalam kesempatan yang sama Pengurus Gapoktan Subak Bengkel Pande Putu Widya Paramarta yang merupakan salah satu Gapoktan menyuplai ke TTIC di Denpasar mengakui, program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui TTI memberi semangat petani di daerahnya terus menanam, karena  serapan gabah menjadi lebih cepat dan akses pasar terbuka.

Recent Posts

GKB NU Apresiasi Musyawarah Kubro Lirboyo, Tekankan Peran Ulama dan Reformasi Kultural

MONITOR, Jakarta- Musyawarah Kubro yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo dan dihadiri para mustasyar Nahdlatul…

40 menit yang lalu

KAI Wisata Ramaikan Festival Siripada di Stasiun Tuntang Jateng

MONITOR, Semarang - PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) sebagai pengelola wisata heritage Museum Kereta…

2 jam yang lalu

Kemenag Terus Salurkan Bantuan ke Lokasi Terisolir Aceh Tamiang

MONITOR, Jakarta - Tim Kementerian Agama bersama relawan Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) terus…

4 jam yang lalu

H-5 Libur Natal 2025, Jasa Marga Operasikan Fungsional Tol Prosiwangi Segmen Gending–Paiton Tanpa Tarif Selama 16 Hari

MONITOR, Jakarta - Sebagai upaya antisipatif terhadap lonjakan mobilitas selama periode Libur Natal 2025 dan…

11 jam yang lalu

Presiden Prabowo Percepat Kepemilikan Rumah Rakyat

MONITOR, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menghadiri Akad Massal 50.030 Unit Kredit Perumahan Rakyat (KPR)…

14 jam yang lalu

HKTI Lumajang Tekankan Sinergi Pusat–Daerah untuk Percepat Modernisasi Pertanian

MONITOR, Lumajang - Upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional dinilai mustahil tercapai tanpa keselarasan kebijakan antara…

15 jam yang lalu