EKONOMI

Ini Pembelaan Bos BI Saat Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 14.200

MONITOR, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (21/5), nyaris menyentuh level 14.200. Tercatat pada pukul 12:28 WIB, rupiah melemah ke level 14.198 per dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo justru mengklaim kondisi sistem keuangan saat ini lebih baik jika dibandingkan periode krisis tahun 1998.

“Kondisi kita sekarang baik dan tidak perlu dikhawatirkan,” kata Agus saat ditemui di gedung Rits Carlton,Jakarta, Selasa (22/5).

Agus Martowardojo mengatakan kemungkinan adanya krisis ini sebab tekanan eksternal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat yang menembus level Rp 14.200.

“Dalam banyak hal karena rencana sanksi yang akan diberikan Amerika tidak jadi dikeluarkan. Kemudian ada sentimen positif US$ akibatnya negara lain melemah,” katanya

Selain itu faktor lain rupiah terus melemah ialah sebab sentimen positif dari membaiknya perekonomian di Amerika Serikat.

Meski begitu, ia memastikan fondasi sistem keuangan lebih kuat daripada 20 tahun lalu. Salah satunya ditandai oleh tercukupinya cadangan devisa hingga mencapai US$ 124,86 miliar pada April 2018.

“Kondisi perbankan saat ini dalam keadaan terjaga, yang terlihat dari rasio kecukupan modal pada kisaran 22% dan kredit bermasalah di bawah 3%.” paparnya.

Penguatan sistem perbankan ini, ucap Agus, didukung adanya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mempunyai tugas untuk menjamin dana tabungan milik nasabah.

“Jadi, secara umum, indikator ekonomi Indonesia menunjukkan masih baik kalau dibandingkan dengan kondisi 10 atau 20 tahun lalu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo saat di hubungi Monitor melalui layanan telepon menambahkan, melemahnya nilai tukar euro turut mempengaruhi penguatan dolar Amerika. Menurut Dody, kondisi global saat ini memang membuat mata uang Indonesia dan negara lain melemah terhadap dolar.

Meski begitu, Dody mengatakan level rupiah masih fit. Dody menuturkan Bank Indonesia akan tetap melakukan intervensi terhadap pasar dan surat utang negara.

“BI akan menjaga nilai likuiditas rupiah dan valuta asing.” tututnya.

Sebagai informasi, Bedasarkan data yang dikutip bloomberg.com penutupan perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.198 per dolar Amerika. Rupiah melemah 0,24 persen atau 34 poin dari penutupan perdagangan Jumat, 18 Mei 2018.

Recent Posts

Satgas Gabungan TNI Lumpuhkan Dua Anggota OPM dan Amankan Dokumen Penting

MONITOR, Jakarta - Satuan Tugas Gabungan TNI kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan di tanah…

18 menit yang lalu

50 Persen Perusahaan Lakukan PHK, DPR Minta Pemerintah Siapkan Skema Perlindungan Sosial Bagi Pekerja

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR Yahya Zaini menyoroti hasil survei Asosiasi Pengusaha…

8 jam yang lalu

Kementerian PU Percepat Renovasi 37 Sekolah Rakyat Tahap 1B, Siap Fungsional 31 Juli 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah mempercepat penyelesaian 37 Sekolah Rakyat Tahap Ib…

8 jam yang lalu

Aisyiyah Bojongsari Ajak Anak Gambar Mimpi, Wujudkan Cita-cita

MONITOR, Depok - Setiap tanggal 23 Juli, diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Di tahun…

10 jam yang lalu

Evaluasi Kasus di Tuban, Legislator Harap Pemerintah Maksimalkan Tata Kelola Koperasi Merah Putih

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menyambut baik peresmian Koperasi…

10 jam yang lalu

Kementerian UMKM Terus Dorong Lebih Banyak UMKM Terlibat dalam Program MBG

MONITOR, Banten - Kementerian UMKM mendorong lebih banyak pengusaha UMKM yang terlibat dalam rantai pasok…

10 jam yang lalu