MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon sangat meyakini kalau wacana pembentukan poros ketiga dalam kontestasi pilpres 2019 tidak akan mungkin tercapai alias mustahil. Ia yakin bahwa pertarungan pilpres hanya diisi oleh dua kekuatan besar.
“Saya kira memang agak sulit ya. Kan yang paling penting dari semua itu adalah kandidat. Kandidat untuk capres itu dari hampir semua poster, poling, survei apa jajak pendapat lah namanya itu semuanya hanya ada dua nama yang ada diatas, yaitu Pak Jokowi dan Pak Prabowo,” kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/5).
Ia beranggapan, kalau beberapa kandidat dan tokoh yang sejauh ini telah mendeklarasikan sebagi Capres hanyalah sebuah portfolio saja. Sebab menurutnya tokoh yang lain hanya mampu sebagai cawapres.
“Jadi dengan begitu sebagaiamana yang saya lihat beberapa waktu lalu memang ini adalah two horse race atau pacuan dua kuda, yang masuk didalam gelanggang. Jadi saya sangat yakin bahwa Pilpres di 2019 diikuti oleh dua poros,” ujarnya.
Sementara itu, adapun ikhwal yang menyebutkan kalau partai demokrat akan membentuk poros ketiga diyakini Fadli belum tentu pasti, sebab pihaknya akan terus menjajaki komunikasi dengan Demokrat agar merapat dengan koalisi yang sudah terbangun di kubu Gerindra.
“Ya saya kira kita sangat cair ya enggak ada masalah. Tinggal mendudukkan kan dalam kekuasaan ujungnya bagaiamana kita bisa menang itu yang pertama,” tukasnya.
“Yang kedua adalah bagaimana kita melakukan power sharing karena tidak mungkin hanya satu dua partai saja yang dominan,” sambung Wakil Ketua DPR ini.
Menurutnya, Indonesia memiliki wilayah yang cakupannya sangat luas, dengan demikian sangat penting untuk membangun kerjasama dengan parpol lain untuk lebih efisien dalam menjalankan pemerintahan.
“Karena Indonesia begitu luas begitu besar dan begitu banyak urusan yang harus diurus sehingga pembicaraan tentang power sharing itu diperlukan,” tandasnya.