MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai pengumuman rekomendasi terkait 200 muballigh yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) menunjukkan cara berpolitik yang konyol.
Tindakan itu, dikatakan Fahri, sangat disayangkan lantaran Kemenag mengatasnamakan agama.
“Penyebaran nama-nama penceramah oleh Kementerian Agama, memang Kementerian Agama harus berpolitik, tetapi dalam hal ini politiknya Kementerian Agama itu konyol,” kata Fahri dalam pesan singkatnya, Senin (21/5).
Dikatakan Fahri, tidak boleh seorang menteri yang mengatasnamakan negara mengatur siapa yang boleh ceramah dan siapa yang tidak, siapa yang harus didengar dan siapa yang tidak.
“Itu bukan tugas negara,” jelas Fahri.
Menurutnya, tugas menteri agama adalah menyiapkan infrastruktur bagi penyebaran agama, dan juga menyiapkan fasilitas umum bagi kepentingan pelayanan umat beragama.
“Penyebaran penceramah itu adalah tugas
lembaga akademik, asosiasi, dan majelis ulama, dan lain-lain,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…
MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…
MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…
MONITOR, Jakarta - Sekjen Kementerian Agama M Ali Ramdhani berbagi kabar gembira bagi keluarga besar…