PEMERINTAHAN

Pemerintah Optimis Tren Positif Investasi Hulu Migas Berlanjut

MONITOR, Jakarta – Sejak diterapkan pada 2017 lalu, skema Production Sharing Contract (PSC) gross split telah membawa dampak positif terhadap perkembangan investasi minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Pemerintah optimis tren positif hulu migas ini terus berlanjut dengan lakunya blok-blok migas yang ditawarkan, baik itu blok baru, maupun blok terminasi.

Ditegaskan kembali oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar di stasiun TV Berita Satu Jakarta, Jumat (18/5), bahwa pada tahun 2015 dan 2016 tidak ada satu pun blok migas yang dilelang pemerintah (22 blok) diminati investor. Saat itu masih menggunakan skema PSC Cost Recovery.

“Setelah kita ubah jadi gross split di 2017, lima blok migas (dari 10 WK konvensional) yang kita tawarkan laku. Untuk tahun ini sudah ada 4 blok, kita tunggu sampai Juni berapa lagi yang laku, kita optimis akan terus laku, ini sangat positif”, ungkap Arcandra.

Selain blok migas baru yang ditawarkan, lanjut Arcandra, tercatat pula 13 blok terminasi yang menggunakan skema gross split dari rentang 2017 hingga kini. Salah satunya adalah blok terminasi Jambi-Merang, dimana nilai investasi komitmen kerja pasti 5 tahun sebesar USD 239 juta, dengan kontraktor Pertamina. “(Komitmen pasti) ini besar sekali. Dan baru terjadi pada tahun ini”, imbuh Wamen Arcandra.

Kebijakan lainnya yang dilakukan pemerintah untuk menarik minat investor dan memberikan kemudahan berinvestasi adalah dengan diterbitkannya PP Nomor 53 Tahun 2017 tentang Perlakuan Perpajakan pada Kegiatan Usaha Hulu Migas dengan Kontrak Bagi Hasil Gross Split.

Arcandra menjelaskan, dengan terbitnya PP tersebut, Kementerian Keuangan memberikan insentif dalam bentuk tidak membebankan biaya kepada kontraktor dalam kegiatan eksplorasi, dimana indirect tax (pajak tidak langsung) kini digratiskan hingga first oil. “Pada PP 53 Tahun 2017, Kementerian Keuangan memberikan insentif lagi, indirect tax dibebaskan, bahkan sampai dengan First Oil”, imbuhnya.

Arcandra juga yakin bahwa ke depannya, investasi sektor hulu migas di Indonesia akan semakin bergairah, seiring meningkatnya harga minyak mentah dunia. “Saya optimis akan banyak investor”, pungkas Arcandra.

Recent Posts

Ditargetkan Berdiri Tahun ini, Menag Tegaskan Soal Calon Dirjen Pesantren

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tengah memproses pendirian Direktorat Jenderal Pesantren. Menag Nasaruddin Umar menargetkan…

1 jam yang lalu

Demi Pariwisata yang Sehat, DPR Dorong Perbaikan Sistem Izin Usaha via OSS

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty berpandangan perlunya perbaikan sistem…

2 jam yang lalu

Potensi Melimpah, Prof Rokhmin beberkan Strategi Pembangunan Ekonomi Biru Kota Tual

MONITOR, Kota Tual - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof Rokhmin Dahuri membeberkan strategi pembangunan…

4 jam yang lalu

Kemenag Dorong PTKI Perkuat Mutu Pendidikan melalui Program Studi Baru

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI mengapresiasi semangat pengembangan pendidikan tinggi yang dilakukan Institut Muhammadiyah…

6 jam yang lalu

Kemenag Siapkan Anggaran Khusus Rp16,16 Miliar Perkuat Keagamaan dan Pendidikan Umat di 2026

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya telah mengalokasikan anggaran khusus untuk memperkuat…

12 jam yang lalu

Menteri Maman: Saatnya Fasilitas Publik Menjadi Rumah bagi UMKM

MONITOR, Jabar - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan pentingnya penggunaan…

16 jam yang lalu