NASIONAL

Bamsoet: Pendekatan Soft Approach kepada Napiter Layak Diapresiasi

MONITOR, Jakarta – Pendekatan soft approach yang dilakukan Polri dalam mengatasi kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, mendapat apresiasi dari Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo.

“DPR mengapresiasi dan memberikan ancungan jempol kepada Polri yang berhasil melakukan tindakan yang tepat atas drama penyanderaan 36 jam yang dilakukan terpidana teroris,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (10/5).

“Yakni penindakan dengan soft approach, yang akhirnya sandera dibebaskan nyaris tanpa korban jiwa, disertai evakuasi 155 terpidana teroris ke LP Pasir Putih Nusa Kambangan,” sambungnya.

Ia menuturkan, bahwa pendekatan soft approach sangat pantas diberikan apresiasi yang tinggi. Mengingat, tindakan kejam yang dilakukan oleh para napi terorisme sehingga menyebabkan lima anggota polisi tewas dengan mengenaskan namun tetap bisa diatasi dengan tenang.

“Pendekatan soft approach, yang dilakukan Polri terhadap 156 teroris bersenjata, pantas diberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi. Mengingat 5 korban tewas secara mengenaskan ada di pihak Polri dan Polri mampu menahan diri dari kemarahan,” tuturnya.

Lebih dari itu, mengenai fakta adanya korban luka karena senjata tajam juga semakin memperkuat spekulasi masyarakat terkait kepemilikan senjata tersebut. Hal itu juga, dikatakan oleh Bamsoet, menjadi pertanda bahwa pengamanan rutan Mako Brimob belum sangat maksimal.

“Fakta bahwa lima korban tewas akibat luka bacokan senjata tajam tentu saja akan memunculkan pertanyaan dari mana atau bagaimana prosesnya sehingga para napi teroris itu bisa memiliki atau menguasai senjata tajam? Masalah ini tentu harus diselidiki. Siapa yang membawa dan memberikan senjata tajam kepada para Napi itu?,” kata Bamsoet.

“Penguasaan senjata tajam oleh para napi teroris itu menjadi pertanda bahwa sel para teroris di Rutan Mako Brimob belum menerapkan standar pengamanan ekstra maksimum. Padahal, standar pengamanan ekstra maksimum diperlukan untuk membatasi interaksi napi dengan rekan mereka atau jaringan sel-sel teroris di luar Rutan,” imbuhnya.

Untuk itu, Bamsoet pun mengimbau agar Polri meningkatkan pengamanan agar lebih maksimal bagi para napi terorisme. Kata dia, Polri diharapkan mampu menutup semua celah bagi napi untuk mengancam para petugas rutan.

“Belajar dari peristiwa rusuh ini, DPR mendorong Polri untuk memberlakukan pengamanan ekstra maksimum kepada para Napi teroris. Pengamanan ekstra maksimum itu harus menutup kesempatan para napi memiliki atau menguasai peralatan sesederhana apa pun yang dapat digunakan untuk membobol Rutan atau mengancam para petugas Rutan,” tutup Mantan Ketua Komisi III DPR tersebut.

Recent Posts

IAIN Palangka Raya Resmi Bertransformasi Jadi UIN

MONITOR, Jakarta - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya kini bertransformasi menjadi Universitas Islam…

2 jam yang lalu

Ketua PBNU hingga Sejarawan Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Dosanya Besar

MONITOR, Jakarta - Diskusi publik "IslamiTalk" yang diselenggarakan oleh Islami.co di Outlier Cafe Ciputat, Jakarta,…

6 jam yang lalu

DPR Dorong Evaluasi Kasus Pengembalian Ratusan Ton Udang Oleh AS, Coreng Wajah Pangan RI!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan mendorong Pemerintah untuk mengevaluasi serius…

11 jam yang lalu

Moderasi Beragama Tangkal Radikalisme dan Politik Identitas

MONITOR, Palu - Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (DEMA FTIK) Universitas Islam…

13 jam yang lalu

Presiden Prabowo Lantik Komisi Reformasi Polri, Ada Yusril hingga Mahfud MD

MONITOR, Jakarta - Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto melantik ketua dan sembilan anggota Komisi…

15 jam yang lalu

DPR Dorong Pemerintah Aktif Upayakan Mediasi Perdamaian di Sudan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta mendorong Pemerintah Indonesia untuk mengambil…

15 jam yang lalu