EKONOMI

Melawan Kemiskinan Lewat Program ‘Bekerja’ Kementan

MONITOR, Jakarta- Demi Mensejahterakan masyarakat, Kementerian Pertanian (Kementan) mengadakan program ‘Bekerja’ sebagai upaya pengentasan kemiskinan berbasis pertanian yang bertujuan menekan angka kemiskinan di bawah 2 digit dengan sasaran daerah-daerah yang telah didata.

Desa Tanjung Sari, Kecamatan Panean, Kabupaten Magetan, Jawa Timur salah satunya. Terbukti, warga desa dengan antusias ingin melihat langsung sosok Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang hadir, guna mensosialisasikan program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera, atau telah dipopulerkan dengan sebutan ‘Bekerja’.

Nantinya, program ini akan membagikan ayam, kelinci, kambing serta bibit tanaman di desa tersebut. Dengan tujuan mendongkrak ekonomi rumah tangga keluarga pra sejahtera.

Salah satu buruh tani bagian dari program ‘Bekerja’, Sarman (63), mengatakan bahwa ia sangat berharap program yang dicanangkan pemerintah mampu meningkatkan pendapatannya sebagai buruh tani serabutan dengan upah Rp 45 ribu perhari. Hal itu dirasakan tidak cukup untuk menghidupi istri beserta ketujuh anaknya.

“Saya sangat senang sekali dapat 25 ekor kelinci, pastinya saya akan sungguh-sungguh pelihara, saya senang ada perhatian dari pemerintah dan nantinya kelinci ini mau saya kembangkan,” ujar Sarman, Jakarta, Senin (7/5).

Sarman yang mewakili masyarakat pra sejahtera di Magetan, Jawa Timur optimis bahwa program Kementan ini mampu meningkatkan pendapatan keluarga para petani sehingga para petani akan hidup lebih sejahtera.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Provinsi Jawa Timur, Chendy Tefakresnanto mengatakan, bantuan dari program ‘Bekerja’ ini, akan kami dampingi terus hingga mampu memproduksi, jadi tidak kami lepas begitu saja, akan kami buatkan kandang, pemberian pakan selama 2 bulan, termasuk kesehatan ternak itu sendiri akan kami pantau terus.

“Untuk pemasarannya sendiri, program ‘Bekerja’ ada jangka pendek, menengah hingga jangka panjang, nantinya akan kami bentuk cluster 2 produksi kedepannya,” papar Chendy.

Perlu diketahui, bahwa menurut Data Badan Pusat Statistik (DBPS) hingga September 2017 jumlah penduduk miskin di Indonesia sebesar 26.58 juta orang jumlah ini telah berkurang sebesar 1.19 juta orang. Jika dibandingkan, Periode maret 2017 sebesar 27,77 juta orang atau 10,64 persen dari total jumlah penduduk.

Recent Posts

Jasa Marga Lanjutkan Kampanye Keselamatan Berkendara di Jalan Tol

MONITOR, Bandung - Jasa Marga melalui PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) dan Representative Office 3…

34 menit yang lalu

Anggota DPR Minta Prabowo Turun Tangan Bentuk Satgas Tambang Ilegal

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah mendorong penegak hukum bekerja sama dengan…

1 jam yang lalu

Pertamina Patra Niaga Siap Dukung Kebijakan Pemerintah Dengan Harga Khusus Avtur Nataru di 19 Bandara

MONITOR, Jakarta - Pertamina Patra Niaga siap mendukung kebijakan Pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat…

5 jam yang lalu

Prof Rokhmin dorong Indonesia jadi Produsen Ikan Nila Terbesar di Dunia, Ini Alasannya

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof Rokhmin Dahuri mengajak Semua Pihak untuk…

5 jam yang lalu

Anggota Bawaslu Dapati Dugaan Politik Uang di Pilkada Jatim

MONITOR, Jatim - Anggota Bawaslu Totok Hariyono melakukan pengawasan langsung pemungutan suara Pemilihan 2024 di…

7 jam yang lalu

Persis Dukung Mabes Polri Usut Tuntas Penembakan Siswa di Jateng

MONITOR, Jakarta - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) mendukung langkah Mabes Polri mengusut tuntas…

7 jam yang lalu