Uncategorized

PKS Bantah Desak Gerindra Segera Tentukan Nama Cawapres

MONITOR, Jakarta- Meski sudah mantap akan maju sebagai Capres dari Partai Gerindra, sang Ketua Umum Prabowo Subianto sejauh ini masih belum secara resmi menentukan nama Cawapres untuk mendampingi dirinya pada perhelatan Pilpres 2019 mendatang.

Sementara itu, disisi lain Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang nota bene partai koalisi bersama Gerindra, sejauh ini sudah menyodorkan sebanyak 9 nama calon untuk disandingkan dengan Prabowo. Namun, sampai saat ini belum ada jawaban pasti dari Gerindra mengenai keputusan nama Cawapres yang disodorkan PKS tersebut.

Sehingga muncul anggapan kalau saat ini PKS tengah mendesak dan mengultimatum Gerindra untuk menentukan nama Cawapres bakal disandingkan dengan Prabowo nanti.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) membantah, terkait kabar yang menyebutkan kalau PKS sedang mendesak Gerindra untuk segera menentukan nama Cawapres yang telah disodorkan oleh pihaknya itu.

“Pertama, bukan ultimatum dan juga bukan mendikte. Tetapi itu kan aspirasi, ya wajar saja saling disampaikan karena Gerindra mempunyai sikap politik, kami juga paham. PKS juga mempunyai sikap politik yang juga penting dipahami semuanya. Karena untuk Pilpres 2019 itu kan ada persyaratan utama yaitu pemenuhan 20 persen,” kata Hidayat di Kompleks Parelemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (4/5).

Menurutnya, mengenai persyaratan agar bisa mencalonkan presiden dengan minimal memenuhi 20 persen, kursi di parlemen kini menjadi pertimbangan seluruh partai, sehingga jalan untuk berkoalisi menjadi pilihan yang efektif untuk ikut berparatisipasi dalam pilpres.

“Nah 20 persen itu tidak bisa dipenuhi oleh semuanya, PDIP juga tidak bisa memenuhi. PDIP pun harus berkoalisi, Gerindra pun tidak bisa berdiri sendiri harus berkoalisi juga. Jadi kita perlu saling mendengarkan apa yang menjadi keputusan dari Gerindra, apa yang menjadi keputusan dari partai-partai yang akan diajak untuk berkoalisi. Ya kita perlu saling mendengar intinya,” ujarnya Hidayat.

Dengan begitu, politisi senior PKS ini menegaskan untuk sejauh ini partainya itu sudah menyampaikan sejumlah pendapat dan pandangan kepada partai yang tergabung dalam koalisi. Sehingga tekait nama cawapres yang menurut Hidayat PKS masih menunggu keputusan bersama.

“PKS sudah menyampaikan pendapatnya, nanti bagaimana keputusannya kita rapat bersama. Jadi itu sama sekali bukan ultimatum juga bukan mendikte, tidak benar kalau ditulis media begitu, itu demokratis saja,” tandasnya.

Recent Posts

Menag Minta Kampus PTKIN Kembangkan Ekoteologi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta kampus Peguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)…

28 menit yang lalu

Menperin Raih Komitmen Tiga Prinsipal Otomotif Jepang, Harga Stabil dan Tidak PHK

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta komitmen kepada tiga produsen otomotif besar…

3 jam yang lalu

Menag Siap Terlibat Aktif pada Program Wakaf Produktif Pertanian yang Digagas ICMI dan IPB

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan kesiapan Kementerian Agama untuk terlibat aktif dalam…

5 jam yang lalu

MUI Dukung Pemerintah Coret Penerima Bansos Terlibat Judol

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Wantim Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Zainut Tahid Sa’adi…

5 jam yang lalu

Forum ICMI, Prof Rokhmin paparkan Strategi Transformasi Sektor Pangan untuk Wujudkan Kedaulatan

MONITOR - Anggota Komisi IV DPR-RI Prof Rokhmin Dahuri mendorong pemerintah untuk melakukan transformasi sektor…

8 jam yang lalu

Satu Dosis Vaksin Tak Cukup, Kementan Gaungkan Vaksinasi Booster PMK

MONITOR, Jakarta — Pemerintah terus memperkuat upaya pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melalui pelaksanaan…

10 jam yang lalu