EKONOMI

Karyawan Beberkan Lima Kegagalan Garuda, Ini Tanggapan Manajemen

MONITOR, Jakarta- Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Karyawan PT Garuda Indonesia Tbk yang tergabung dalam Serikat Bersama (Sekber) mengungkapkan, ada kegagalan manajemen di perseroan. Mereka menilai,setidaknya ada lima kegagalan utama.

Pertama, kegagalan dalam penjadwalan kru pada November 2017 yang mengakibatkan pembatalan dan penundaan sejumlah penerbangan yang masih terjadi hingga saat ini.

Kedua, jabatan direktur kargo tidak diperlukan. Alasannya, GIAA bukan maskapai khusus kargo yang harus memiliki pesawat khusus angkut barang dan keberadaan direktur kargo dianggap membebani biaya operasional tanpa diimbangi peningkatan kinerja bidang kargo.

Ketiga, pendapatan usaha yang tidak mampu mengimbangi kenaikan beban usaha dinilai menjadi tanggung jawab Direktur Marketing dan IT dalam membuat strategi penjualan produk.

Keempat, nilai saham perseroan terus merosot sejak go public pada 2011 yang sebesar Rp750 per lembar menjadi Rp292 per lembar saham.

Kelima, Direktur Personalia disebut banyak mengeluarkan peraturan perusahaan yang bertentangan dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tanpa berunding dengan serikat pekerja. Di antaranya perubahan jam kerja dan mengganti fasilitas antar jemput pilot dengan uang, sehingga berisiko menurunkan tingkat keselamatan penerbangan.

Sehubungan dengan respon yang disampaikan APG tersebut, VP Corporate Secretary Hengki Heriandono menyampaikan apresiasi atas masukan yang disampaikan rekan-rekan Asosiasi Pilot Garuda bersama-sama dengan Serikat Karyawan Garuda.

“Manajemen menyadari sepenuhnya bahwa rekan-rekan APG dan Sekarga memiliki komitmen dan kesadaran bersama atas keberlangsungan bisnis perusahaan untuk dapat terus berkembang kedepannya”. Ungkapnya saat dihubungi MONITOR, Kamis (3/5).

Namun demikian, lanjut Hengki, sejalan dengan dinamika bisnis yang terus berjalan, ia berharap rekan-rekan serikat dapat turut mendukung upaya manajemen dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan. Dia percaya sinergi bersama antara manajemen dan serikat dapat berdampak signifikan dalam upaya perbaikan kinerja perusahaan.

Direktur Umum dan SDM, Sari Suharso juga akan segera lakukan diskusi kepada APQ dan Sekega guna mencari jalan tengah dan kemufakatan untuk berlangsungnya kemajuan perusahaan.

“Pada prinsipnya kami membuka ruang seluas-luasnya kepada rekan rekan Sekarga dan APG untuk berdiskusi dan bermusyarah terkait concern rekan rekan terkait perkembangan dan keberlangsungan perusahaan”, ungkap Direktur Umum dan  SDM Sari Suharso.

Recent Posts

Pidato di KTT Global Pertanian Tiongkok, Prof Rokhmin Paparkan Strategi Ketahanan Pangan Berkelanjutan

MONITOR - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof Rokhmin Dahuri menjadi pembicara kunci dalam ajang…

2 jam yang lalu

UMM dan UiTM Malaysia Hidupkan Permainan Tradisional Jawa untuk Audiens Global

MONITOR, Malang - Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan komitmennya dalam…

3 jam yang lalu

BDI Jakarta dan DWP Kemenperin Rilis Empat Brand Fesyen Unggulan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian memperkuat kolaborasi bersama Bank Indonesia, HIPMI Jakarta Selatan, dan pelibatan…

4 jam yang lalu

KSKK Madrasah Publikasikan Pedoman Pendidikan Inklusif, Ini Respon Masyarakat

MONITOR, Jakarta - Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah mempublikasikan pedoman pendidikan inklusif…

6 jam yang lalu

DPR Harap Pemulihan Infrastruktur Aceh dan Sumatera Dipercepat, Waspada Bencana Akhir Tahun

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras berharap Pemerintah…

7 jam yang lalu

Menteri Imipas Resmi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana Alam Sumatra

MONITOR, Jakarta - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, secara resmi melepas bantuan kemanusiaan…

8 jam yang lalu