Categories: PEMERINTAHAN

Kementan Segera Launching Smart Irrigation

MONITOR, Jakarta – Pertanaman komoditi pertanian kini semakin dikembangkan di lahan suboptimal, tak terkecuali dengan tebu. Guna mendukung pertanaman tebu, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) menggulirkan Paket Smart Irrigation berupa alat dan teknologi irigasi lahan suboptimal. Paket teknologi smart irrigation ini direncanakan akan dilaunching oleh Bapak Menteri Pertanian pada 8 Mei 2018 di BBP Mektan Serpong. Teknologi ini diharapkan menjadi solusi teknologi irigasi pintar bagi pertanaman tebu dan komoditas lainnya di lahan sub optimal

Kepala BBP Mektan, Andi Nur Alamsyah menuturkan kunci pengelolaan lahan sub optimal adalah teknologi irigasi dan dibutuhkan teknologi yang smart (pintar). Salah satu contoh lahan sub optimal yang kini tengah dikembangkan oleh pemerintah adalah perkebunan tebu di Bombana, Sulawesi Tenggara.

“Di sana, penggunaan air harus digunakan secara minimal karena sumber air yang terbatas. Dibutuhkan teknologi irigasi yang bisa mengalirkan air secara efisien namun tetap bisa menghasilkan,” demikian kata Nur Alam di Jakarta, Kamis (26/4).

Karenanya, tegas Nur Alam, BBP Mektan menggulirkan paket teknologi yang dikenal dengan nama Smart Irrigation yang terdiri dari alat tanam tebu dan pemasang dripline irigasi terintegrasi yang menggunakan sistem irigasi bawah tanah (sub surface).

“Kami sekalian membuat alat yang mengintegrasikan mesin tanam tebu dengan pemasangan dripline irigasi, sambil bertanam tebu bisa dipasang sistem irigasinya,” tegasnya.

Lebih lanjut Nur Alam mengatakan Smart irrigation yang terpasang di BBP Mektan menggunakan instalasi irigasi tetes yang dilengkapi dengan pengatur debit tetesan air, pengatur dosis pupuk, dan sensor kebutuhan air yang terintegrasi dikendalikan secara otomatis. Tipe irigasi tetes yang digunakan adalah tipe sub surface, yaitu slang penetesnya (dripline) ditanam pada kedalaman 15 – 17 cm dari permukaan tanah.

Sistem irigasi dripline tersebut dipasang bersamaan dengan bertanam tebu agar efisien tenaga kerja. Mekanisme kerjanya alat ini ditarik dengan traktor roda 4 sambil memasang driplinenya sekaligus bertanam tebu.

“Bibit tebu sendiri ditanam 5 cm diatas dripline dan alsin dilengkapi dengan pembuka alur dan penutup alur sehingga dalam satu kali operasional bisa melakukan dua pekerjaan sekaligus,” katanya.

Dalam mengoperasikan alsintan ini, hanya perlu 2-3 operator saja di mana 1 orang sebagai operator traktor, 2 orang operator bibit. Alat ini mampu mengerjakan lahan seluas 2 ha dalam satu hari saja. Sehingga efisien dalam waktu dan tenaga kerja. Namun Kepala BBP Mektan ini menyarankan dalam penggunaan alsintan ini, kondisi tanah yang bisa digunakan adalah tanah berpasir.

“Kalau tanah berpasir, mau hujan atau tidak, enggak masalah. Tapi kalau tanahnya berlempung tinggi, sebaiknya pengoperasian alat dilakukan saat kering,” tuturnya.

Pada pertanian skala besar, irigasi tetes cocok untuk sistem pertanian berjajar, untuk buah-buahan, juga sistem irigasi di dalam greenhouse. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) bahkan menerapkannya pada pertanaman tebu di lahan sub optimal untuk bisa menghasilkan tebu yang berkualitas.

Kepala Bidang Kerjasama, Pendayagunaan Perekayasaan dan Pengujian BBP Mektan, Agung Prabowo menambahkan bahwa model pengairan pada pertanaman tebu yang umum digunakan selama ini adalah irigasi permukaan, salah satunya dengan memompa air embung kemudian dialirkan melalui pipanisasi dan lahan kemudian digenangi. Model pengairan lainnya dengan menggunakan big gun sprinkler. Perlu adanya irigasi yang efisien, efektif dan terkendali, salah satu model irigasi yang bisa digunakan adalah irigasi tetes (drip irrigation).

“Jika menggunakan irigasi tetes, pengairan dilakukan di sekitar perakaran sehingga air yang diteteskan hanyalah sebatas kebutuhan air tanaman saja,” ungkapnya.

Recent Posts

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

4 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

8 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

8 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

11 jam yang lalu

Kemenangan Timnas U-23 Harus Jadi Momentum Mengembangkan Infrastruktur Olahraga Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…

12 jam yang lalu

LBH GP Ansor Desak Nadiem Makarim Lindungi Mahasiswa Indonesia dari TPPO Berkedok Magang

MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…

14 jam yang lalu