HEADLINE

Sindir Fadli Zon, Oso Bantah Wacana Pansus Angket TKA

MONITOR, Jakarta – Peraturan Presiden Tenaga Kerja Asing (TKA) Nomor 20 Tahun 2018, yang sudah diteken pemerintah, terus menuai kritikan dari sejumlah kalangan, tak terkecuali Partai oposisi.

Seperti halnya Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kedua partai ini menilai perpres tersebut hanya mengancam nasib tenaga kerja Indonesia.

Mengenai kritik tajam dua partai tersebut, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Oesman Sapta Odang, mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh opini yang terus didengungkan kedua kubu yang berseberangan dengan pihak pemerintah.

“Jadi begini, oposisi ya namanya juga oposisi. Oposisi itu jangan terlalu banyak didengerin, karena namanya juga oposisi,” kata politikus yang beken disapa OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4).

Menurutnya, Oposisi boleh saja melontarkan kritik kepada pemerintah asalkan bersifat membangun. Pun sebaliknya, OSO mengimbau agar oposisi tidak menyerang isu-isu yang berbau fitnah.

“Kalau oposisi itu membangun, rakyat akan tertarik. Tapi kalau oposisi mendiskreditkan memfitnah, rakyat juga enggak bodoh. Pegang hati nurani, pasti akan ketemu aslinya,” tukasnya.

Dengan begitu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah itu juga membantah terkait rencana usulan pembentukan pansus angket TKA tersebut.

“Enggak bener, enggak bener. Saya bukan belain tenaga kerja, tapi itu enggak bener,” tegas OSO.

Sebelumnya diberitakan oleh MONITOR, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan, Peraturan Presiden yang termaktub pada peraturan Nomor 20 Tahun 2018 (Perpres No 20/2018) tentang penggunaan Tenaga Keja Asing (TKA) dinilai telah mengkhianati tenaga kerja Indonesia. Bahkan menurutnya Perpres tersebut harus ditolak.

“Ya menurut saya ini adalah satu keadaan yang luar biasa, perpres ini harus ditolak dan harus dicabut, karena jelas perpres mengkhianati tenaga kerja lokal kita. tidak bisa tenaga kerja asing masuk dengan begitu mudahnya dengan melalui sebuah proses yang panjang, dan itu menurut saya mengambil jatah dari tenaga kerja kita,” kata Fadli.

Recent Posts

Wamen UMKM Apresiasi Muhammadiyah Jogja Expo #4 2025 Perkuat Kapasitas Wirausaha

MONITOR, Yogyakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza mengapresiasi penyelenggaraan…

1 jam yang lalu

DPR Dorong Perbaikan Tata Niaga Gula, Kunci Swasembada Pangan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyerukan perlunya evaluasi…

2 jam yang lalu

DPR Apresiasi PT Sido Muncul, Proses Modernisasi Produksi Tanpa Korbankan Karyawan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, memberikan apresiasi tinggi kepada PT…

5 jam yang lalu

Kementan Dukung DPP PATRIA Bangun Industri Peternakan Babi

MONITOR, Jakarta – Harapan baru bagi kebangkitan peternakan babi di Indonesia Timur mengemuka saat Kementerian…

7 jam yang lalu

Guru Besar UIN Jakarta Dorong Pelembagaan Pancasila dalam UU

MONITOR, Jakarta - Delapan dekade setelah Pancasila disahkan sebagai dasar negara, perdebatan mengenai pelembagaannya kembali…

7 jam yang lalu

UIN Datokarama Palu Kembangkan Perpustakaan Digital Menuju Internasional

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu terus berupaya meningkatkan kualitas layanan akademik…

12 jam yang lalu