HEADLINE

Demokrat Masih Ambisius Munculkan Poros Ketiga

MONITOR, Jakarta – Peta koalisi di pertarungan pemilihan presiden 2019 sudah mulai terbaca. Sejauh ini, baru terbentuk dua kubu pendukung calon presiden yakni sang petahana Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Meski demikian, tak mustahil akan terbentuk poros baru atau ketiga.

Hal demikian diyakini oleh Wakil Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto. Ia mengatakan, tanpa tergesa-gesa partainya masih terus mencoba untuk mewacanakan terbentuknya poros ketiga.

“Kalau kita lihat sekarang ini kan waktu yang tersedia masih cukup. Untuk itu, Partai Demokrat memakai waktu itu selektif mungkin. Bisa saja dalam hal ini apabila dicapai suatu koordinasi-kordinasi dan kesepakatan sehingga dapat mengusung presiden dan wakil presiden dari poros ketiga bisa saja karena memang masih dimungkinkan,” kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/4).

Menurutnya, seluruh partai politik sejauh ini belum ada yang betul-betul secara sah menyampaikan keputusannya kepada KPU terkait masing-masing usulan dari parpol tersebut untuk pencalonan capres maupun cawapres.

“Ada juga deklarasi, tapi juga terbatas dari capres saja, cawapresnya juga belum sehingga waktu itu lah yang dipergunakan partai demokrat untuk berkoordinasi dan menguatkan struktur dari partai demokrat sehingga di dalam koordinasi partai demokrat juga bisa kemungkinan saja bisa juga mengusung poros ketiga apabila poros ketiga itu artinya juga sesuatu hal yang menjadikan yang baik, demokrasi yang lebih dari pemilu ini,” terangnya.

Menurutnya, saat ini yang terpenting bagi Demokrat adalah berusaha menaikkan suara pemilih serta menggodok strategi dalam menghadapi capres, terlebih adanya wacana untuk membentuk poros ketiga jika saja disepakati oleh partai lainnya.

“Bisa juga mendukung salah satu poros yang ada dan tentunya ini tergantng dari koordinasi yang sekarang dilaksanakan. Sekarang ini memang sedang full coodination sehingga semuanya memang harus diputuskan secara prudent dan diputuskan secara mantap,” imbuhnya.

Meski begitu, ia menegaskan untuk sejauh ini demokrat akan terus mengawal pemerintahan era presiden Joko Widodo yang secara sah dilindungi oleh konstitusi.

“Yang pertama, jelas kita harus mendukung pak Jokowi sampai dengan pemilu 2019. Pak Jokowi sampai 2019 mempunyai hak konstitusi yang dilindungi oleh konstitusi. Sehingga seluruh masyarakat indonesia harus mendukung pemerintahan pak Jokowi sampai dengan pemilu 2019,” tandasnya.

Recent Posts

Parade Bastille Day 2025, Simbol Kemitraan Strategis Militer Indonesia dan Prancis

MONITOR, Jakarta - Derap langkah tegap diiringi irama langkah yang kompak dan penuh semangat, pasukan…

8 jam yang lalu

Uni Eropa Permudah Visa Bagi WNI, DPR Dorong Orkestrasi RI Manfaatkan Momentum Borderless

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera menyambut…

9 jam yang lalu

Menteri PU Tinjau Sekolah Rakyat di NTB, Tahap Kedua Dimulai September 2025

MONITOR, NTB - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau secara langsung digunakannya Sekolah Rakyat…

10 jam yang lalu

Puan Soal Kasus Beras Oplosan, Rakyat Jangan Jadi Korban Pasar yang Tidak Jujur!

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kasus praktik pengoplosan beras yang ditemukan…

10 jam yang lalu

DPR Nilai Keanggotaan RI di BRICS Dapat Dimanfaatkan untuk Siasati Tekanan Tarif Impor AS

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Charles Meikyansah menyambut baik bergabungnya Indonesia ke…

13 jam yang lalu

Tutup Sukses Operasional Haji 2025, Menag Jelaskan Formula 5BPH

MONITOR, Jakarta - Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M sudah selesai. Kelompok terbang (kloter)…

13 jam yang lalu