EKONOMI

Ekonom Kwik Kian Gie Sayangkan Dana Talangan untuk Bank Century

MONITOR, Jakarta – Menteri Koordinator Ekonomi era Presiden Gus Dur, Kwik Kian Gie mengatakan, seharusnya pemerintah saat itu tidak perlu mengucurkan dana talangan atau baik out kepada Bank Century (kini Bank Mutiara) pada 2008 lalu.

Ia menilai Bank Century tidak memiliki posisi signifikan terhadap perekonomian nasional ketika itu.

“Yang diartikan sistemik itu kan kalau Bank Century tidak dibailout maka kepercayaan terhadap semua bank akan hancur dan terjadi krisis seperti 1998. Tidak ada tanda-tanda itu,” kata Kwik kepada awak media, di Kediaman Rizal Ramli, di Kawasan Jakarta Selatan, Senin (23/4).

Tidak hanya itu, Kwik juga menyebutkan, saat itu sempat ada usul agar Bank Century diambilalih Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang salah satunya yaitu Bank Mandiri. Pendapat itu, sambung dia, disampaikan Gubernur BI saat ini yang ketika itu menjadi Direktur Utama Bank Mandiri, Agus Martowadojo.

“Dalam rapat dengar pendapat yang 10 jam lamanya itu sudah ada saran dari Pak Agus Marto, ketika itu Dirut Bank Mandiri, ia nyatakan diambil saja (pengelolaan Century oleh BUMN). Itu pernah dilakukan ketika BII goyang,” imbuh ekonom senior tersebut.

Kwik juga meragukan kerelaan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam merestui pemberian dana talangan tersebut.

Keraguan itu muncul, ucap Kwik, karena Sri Mulyani disebutnya sempat ragu untuk memutuskan bailout Century. Keraguan itu sirna pasca rapat kecil dilakukan Sri Mulyani, Boediono, dan eks Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Raden Pardede.

Diman, ketika itu Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Ketua KSSK.

“Jadi itu rapat 10 jam, banyak pihak diminta suara pendapat, tak ambil keputusan. Setelah itu datanglah Pak Boediono dan Raden Pardede, Sri Mulyani ikut (rapat), apakah dia sepenuh hati setuju, didesak, atau ditekan, ga ada yang tahu,” pungkasnya.

Laporan : Zul Erizal

Recent Posts

Hutama Karya Bangun Negeri Bersama Srikandi Tangguh dan Profesional

MONITOR, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) memperingati Hari Kartini 2025 dengan menegaskan…

1 jam yang lalu

Dialog Bareng Diaspora Indonesia di London, Prof Rokhmin beberkan Peran Majukan Bangsa

MONITOR - Di tengah kesibukan mengikuti International FGD on Blue Economy and Global Climate Change,…

3 jam yang lalu

Panen Ketahanan, Sinergi TNI-IPB Untuk Indonesia Berdaulat Pangan

MONITOR, Jakarta - Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Aster Panglima TNI Mayjen TNI…

3 jam yang lalu

Berduka Paus Fransiskus Wafat, Puan: Semoga Warisan Semangat Perdamainya Selalu Hidup di Hati Umat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan dukacita atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja…

4 jam yang lalu

Paus Fransiskus Wafat, Menag: Jasa dan Persahabatan Beliau Tak Bisa Kita Lupakan!

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik…

5 jam yang lalu

Ramai Prajurit Masuk Kampus, DPR: Perguruan Tinggi Bukan Medan Pertempuran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia…

6 jam yang lalu