MONITOR, Jakarta– Tim Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah berhasil membantu pemulangan 84 jemaah umrah yang sempat tertahan di Jeddah. Mereka berangkat dengan jasa biro travel PT. Bumi Minang Pertiwi (BMP).
“Alhamdulillah pak, kami sudah bisa check-in, beli zamzam bagi semua jemaah berkat bantuan Kantor Urusan Haji KJRI,” ucap Pascasa Putra selaku Tour Leader (TL) travel PT. BMP, Jakarta, Minggu (1/4).
Staf Teknis I KUH, A Dumyathi, dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa pihaknya pada Kamis (29/03), mendengar informasi bahwa ada jemaah yang tertahan lebih dari tiga jam di kantor bis Rabithat Makkah (RM) di perbatasan Makkah-Jeddah.
Mereka berangkat dari hotel Elaf Jiyad, Makkah, pukul 10.00 waktu Arab Saudi. Namun, bus mereka dihentikan di wilayah Bahrah dan diminta kembali ke kantor Perusahaan Rabithah Makkah. Sementara paspor mereka diminta dikumpulkan ke supir bus.
“Paspor jemaah ditahan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Rabithat Makkah,” jelas Dumyathi.
Setelah dikonfimasi, diperoleh penjelasan bahwa WNI tersebut adalah penanggungjawab handling jemaah BMP untuk wilayah Makkah.
Menurut Dumyathi, paspor 45 jemaah yang sempat diambil akhirnya dikembalikan setelah pihak Muassasah Sagadif selaku provider visa bagi jemaah travel BMP memberikan jaminan pelunasan tunggakan BMP kepada RM sekitar SAR60.000,-
Tindakan Sagadif dilakukan setelah pihak Kementerian Haji dan Umrah Saudi melalui Waleed Mukeed memintanya untuk menyelesaikan persoalan biaya yang diminta perusahaan RM.
"Sagadif juga yang menalangi tunggakan lima hari hotel bagi ke 84 jemaah. Jumlahnya sekitar SAR84.000," ujar Dumyathi.
Dumyathi mengatakan, Kementerian Haji Saudi proaktif turun menyelesaikan kasus ini setelah menerima pengaduan KUH. Kepada Kementerian Haji, KUH menyampaikan bahwa masalah ini sulit diselesaikan tanpa andil kementerian.
Jemaah akhirnya diberangkatkan kembali ke bandara. Bersama tim penanganan kasus umrah KUH KJRI Jeddah, Dumyathi mendatangi Bandara Internasional King Abdul Aziz Hajj Jeddah.
"Tim datang untuk memastikan sekaligus membantu pemulangan mereka," terang Dumyathi.
Di bandara, tim penanganan kasus umrah KUH KJRI bertemu 39 jemaah yang akan diterbangkan dengan maskapai SV 816. Adapun 45 jemaah lainnya sudah check-in. Kini, jemaah umrah tersebut sudah terbang kembali ke Tanah Air.
Diperoleh keterangan bahwa 84 jemaah tersebut membayar paket umrah dengan biaya variatif. Ada yang membayar Rp22,5juta, Rp20juta, dan ada juga yang membayar Rp19,5 juta. Variasi harga ini tergantung dari jadwal mendaftarnya.
MONITOR, Jakarta – Mendukung penuh keberlanjutan, PT Pertamina (Persero) ajak seluruh Perwira (Pekerja Pertamina) dalam program…
MONITOR, Karawang - Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus bergerak bersama BBPOPT,…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Pandjaitan menanggapi maraknya praktik judi online…
MONITOR, Jakarta - Tim riset Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banyumas meraih medali Emas 3rd…
MONITOR, Jakarta - Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional di tanggal 2 Mei 2024, aplikator penyedia…
MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi bersama sejumlah anggota hari ini melakukan…