Categories: NASIONAL

Komisi IX DPR Heran dengan Keseriusan Pemerintah Awasi Peredaran Makanan

MONITOR, Jakarta – Untuk kesekian kalinya makanan bermasalah masuk ke Indonesia. Setelah mie yang diduga mangandung babi, sekarang ditemui makanan olahan dari ikan yang dikemas dalam kaleng mengandung cacing. 

Menanggapi hal itu Wakil Ketua komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay, mempertanyakan bagaimana keseriusan pemerintah dalam mengawasi lalu lintas keluar masuknya produk-produk konsumtif ke Indonesia, terutama Badan Pengawasan Obat dan makanan (BPOM).

“Kita semua tahu bahwa sebelum masuk, sudah ada proses pemeriksaan yang dilakukan. Lalu, mengapa masih ada produk seperti ini? Jumlahnya tidak tanggung-tangggung, ada 27 merk”. Kata Saleh kepada MONITOR, Jakarta, Sabtu (30/3).

Ia meminta kepada pemerintah untuk tidak menganggap remeh dalam menanggapi masalah ini. Kata dia, tindakannya tidak boleh hanya sekedar menarik dari peredaran. Pihak yang sengaja mengedarkan produk ini harus diperiksa. Harus ditelusuri apa motif dan sasaran akhirnya.

“Kalau yang kita dengar kan, BPOM akan menarik produk. Lalu kalau sudah ditarik, apakah persoalan selesai? Ini perlu ditelusuri lebih lanjut. Kami akan memanggil BPOM untuk menanyakan apa langkah yang akan mereka lakukan dan bagaimana agar tidak terulang kembali”. Imbuhnya.

Lebih dari itu, Saleh juga mempertanyakan pernyataan dari Menteri Kesehatan (Menkes) Niela F Moeloek yang mengatakan bahwa cacing mengandung unsur protein.

Saleh menilai itu hanya sebagai penyederhanaan masalah. Menurutnya, mendengar cacing saja ada di dalam makanan masyarakat sudah merasa mual. Terlebih persoalan kehalalan cacing tersebut. Jika cacingnya tidak halal, maka tentu ada persoalan tersendiri. Karena itu, masih perlu diperiksa lebih lanjut oleh bjph (badan jaminanan produk halal).

“Menkes mestinya mencari solusi agar ini tidak terjadi. Tidak berkelit dengan mengatakan ada protein. Faktanya, masyarakat resah.” Tukas politisi PAN ini.

Recent Posts

LSAK: KPK Jangan Main-main Kasus eks Wamenkumham

MONITOR, Jakarta - Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) meminta KPK untuk tidak main-main terkait tindak…

51 menit yang lalu

Kemenag akan Fasilitasi Santri Aktif di Dunia Digital

MONITOR, Jakarta - Santri identik dengan penguasaan ilmu agama. Kemenag berharap santri lebih aktif dalam…

2 jam yang lalu

Jumpa CEO Al-Nassr Sports Club, Menpora Dito Bahas Kerjasama Pengembangan Olahraga Indonesia

MONITOR, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo terus mempererat…

2 jam yang lalu

Usai Bertemu KSAD, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

MONITOR, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendorong…

3 jam yang lalu

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

MONITOR, Bali - PT Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation (IHC), sebuah holding RS…

4 jam yang lalu

Peringati May Day, PJN Soroti Banyaknya Gaji Buruh yang Belum Layak

MONITOR, Jakarta - Semangat Hari Buruh yang Diperingati setiap tanggal 1 Mei sebagai May Day…

4 jam yang lalu