MONITOR, Jakarta – Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra PG Talattov mengatakan, Bank Indonesia akan menjaga stabilitas rupiah terhadap kurs nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) dikisaran Rp13.700-Rp14.000 sepanjang tahun ini.
"Memang tekanan terhadap rupiah memang sangat besar terutama efek kebijakan pemerintah dan Bank Sentral AS," kata Abra saat dihubungi MONITOR, di Jakarta, Minggu (11/3).
"Namun, menurut saya BI tetap akan terus bertahan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap USD di range Rp13.700-Rp14.000 sepanjang tahun ini," tambahnya.
Menurut dia, upaya BI dalam rangka meredam gejolak volatilitas rupiah, salah satunya terlihat dengan terkurasnya cadangan devisa sebssar USD 3,92 miliar pada Febuari kemarin, atau 2,97% dari total cadangan devisa di akhir Januari 2018.
"Apalagi dengan terpilihnya Gubernur BI yang baru tahun ini, pastinya pemerintah telah menitipkan pesan kepada gubernur baru untuk menyinergikan kebijakan BI dengan kepentingan fiskal," paparnya.
"Khususnya terkait menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, terlebih denga menjauhnya kurs saat ini dengan asumsi APBN 2018 sebesar Rp13.400," pungkas dia.
MONITOR, NTB - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki…
MONITOR, Jakarta - Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) siap menggelar program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang…
MONITOR, Jakarta - Presiden RI Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki…
MONITOR, Jakarta - Cendekiawan Muslim, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS menyatakan, kita bersyukur menjadi…
MONITOR, Jakarta - Peringatan hari pendidikan nasional (Hardiknas) 2024 menjadi momentum untuk melakukan perbaikan di…
MONITOR, Jakarta - Peningkatan citra Kementerian Agama (Kemenag) tidak terlepas dari proses perencanaan maupun implementasi…