Categories: DAERAHSULAWESI

BKP Kementan Minta Bulog Serap Jagung dan Gabah Petani Gorontalo

MONITOR, Gorontalo – Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi mengapresiasi serap gabah yang dilakukan Provinsi Gorontalo, 2017 lalu.

"Sergap di Gorontalo ini istimewa, karena capaiannya luar biasa dan bisa surplus. Dari surplus yang ada, bisa untuk cadangan pangan daerah, bahkan cadangan pangan nasional," kata Agung dalam rapat koordinasi serap gabah petani (sergap) dan pengembangan jagung se- provinsi Gorontalo di kantor Gubernuran, Selasa (13/2).

Namun demikian, Agung mengingatkan, selain gabah jagung juga harus diperhatikan.

"Gorontalo ini sebagai daerah sentra produksi jagung nasional, karena itu selain kegiatan sergap harus dilakukan dengan baik, juga harus diperhatikan serap jagung petani atau serjap," jelas Agung.

Menurut Agung, tim sergap harus bekerja optimal, agar harga gabah dan jagung tidak jatuh dan merugikan petani. 

"Andalan satu-satunya serap gabah dan jagung, adalah Bulog. Karena itu, Kadivre dan Subdivre harus segera melakukan serap gabah dan jagung," tegas Agung. 

Sebelumnya, Asisten I Pemerintah Provinsi Gorontalo H. Anis Naki mengatakan masalah pangan sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, dan membangun sumber daya manusia berkualitas.

"Karena itu, saya minta agar Tim Sergap  melakukan pengawasan harga gabah agar tidak jatuh dan merugikan petani. Dengan demikian cadangan pangan bisa tercukupi," ujar Anis.

Sedangkan, Kepala Dinas Pertanian Gorontalo, Mulyadi D Mario mengatakan realisasi produksi padi tahun 2017 sebesar 344.870 ton  atau setara dengan 203.672 ton beras.

Sedangkan  kebutuhan konsumsi 129.202 ton, sehingga surplus 67.800 ton.

Berdasarkan laporan subdivre Bulog Gorontalo serapan gabah tahun 2017 dari target 4.820 ton, realisasi mencapai 3.914 ton atau mencapai 81 persen. 

Untuk Jagung, tahun 2017 mencapai 363.328 ton atau meningkat 16,05 persen dibanding 2016 yang hanya mencapai 304.999 ton.

Sementara realisasi produksi jagung 2017 mencapai 1.552.136 ton atau meningkat 70,31 persen dibanding tahun 2016 yang hanya mencapai 911.350 ton.

Rakor dihadiri jajaran pemerintah propinsi Gorontalo, kabupaten/kota, unsur forkopinda, TNI, BRI, sub divre Bulog,  akademisi dan stakeholder lainnya.

Recent Posts

Pemilihan Suara Ulang, 314 Warga Binaan Lapas Banjarbaru Gunakan Hak Pilihnya di Pilwalkot

MONITOR, Banjarbaru - Sebanyak 314 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru menggunakan hak…

35 menit yang lalu

KKP Perkuat Peran Syahbandar di Pelabuhan Perikanan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat peran syahbandar di pelabuhan perikanan untuk…

2 jam yang lalu

KPK dan PPATK Sinergi Wujudkan Indonesia Emas 2045

MONITOR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga dalam mewujudkan Indonesia Emas…

6 jam yang lalu

Ekspor Produk Kulit Naik 8 Persen, Kemenperin Optimalkan Sentra IKM di Jogja

MONITOR, Jakarta - Pemerintah terus memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan industri kecil dan menengah (IKM)…

11 jam yang lalu

Dua Hari Libur Panjang Wafat Yesus Kristus dan Kebangkitan Yesus Kristus, Jasa Marga Catat 313 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 313.695 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek…

17 jam yang lalu

Gelar Bimbingan Manasik Haji Nasional, Kemenag Raih Rekor MURI

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas terselenggaranya Bimbingan…

18 jam yang lalu