Categories: BERITAMEGAPOLITAN

Jakarta Selatan Masih Tergenang Banjir, Dinkes DKI Siagakan 120 Ambulans

MONITOR, Jakarta – Hingga saat ini, masih ada tiga RT di Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, yang terendam banjir. Hal itu diutarakan Lurah Pengadegan, Muhammad Mursid. Ia mengatakan, kantor kelurahan Pengadegan saat ini dijadikan tempat pengungsian akibat banyaknya warga yang mengungsi.

Bahkan sampai saat ini, kata dia, warga masih ada yang mengungsi. Sebab hingga kini RT 05, 06 dan 07 RW 01 masih terendam banjir setinggi 20-90 sentimeter.

"Wilayah RT 05, 06, dan 07 berada di cekungan. Jadi masih tergenang," ujarnya saat dihubungi MONITOR.

Mursid menuturkan, karena letak kantornya tidak jauh dari wilayah permukiman warga, maka dijadikan tempat pengungsian dan posko banjir. Tempat pengungsian di Pengadegan ada sebanyak empat titik.

Keempat titik pengungsian tersebut masing-masing Kantor Kelurahan Pengadegan, SDN 03 Pengadegan, Kantor Kecamatan Pancoran dan Madrasah. 

"Hingga siang ini, tercatat masih ada 1.094 jiwa yang mengungsi di empat titik tersebut," ungkap Mursid.

Menurut Mursid, pasokan logistik di kelurahannya terbilang cukup. Dapur umum yang telah didirikan mampu membuat 500 porsi makan. Pihaknya sendiri mendapat bantuan makanan siap saji dari Palang Merah Indonesia (PMI). "Kami banyak mendapatkan bantuan dari SKPD terkait. Ada juga dari kecamatan," tandasnya.‎

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta siagakan 120 unit ambulans untuk membantu para korban banjir yang masih mengungsi di posko pengungsian.

"Totalnya ada 120 ambulan yang kami siagakan," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI, Koesmedi Priharto di Jakarta.

Koesmedi menyebutkan, ratusan ambulan tersebut masing-masing disiagakan di puskesmas untuk merespon cepat bila sewaktu-waktu ada keadaan darurat. "Seluruh ambulans itu kita siapkan untuk melayani warga," katanya.

Menurut Koesmedi, pihaknya akan terus memberikan edukasi kepada pengungsi banjir untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Sebab, ancaman penyakit seperti batuk, pilek hingga leptospirosis bisa sewaktu-waktu menyerang warga korban banjir.

"Untuk leptospirosis itu harus mendapat penanganan cepat karena tergolong bahaya. Makanya kita siapkan ambulans," pungkasnya.‎ 

Recent Posts

Dissenting Opinion dari Tiga Hakim MK, DPR: Perlunya Perbaikan Kualitas Pemilu dan Pilkada

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid menyorti fakta adanya perbedaan pendapat (dissenting…

2 jam yang lalu

Halal Bihalal Dulur Cirebonan, Sejumlah Tokoh Kembali Suarakan Wacana Pembentukan Provinsi

MONITOR, Jakarta - Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) menggelar acara Silaturahmi dan Halal…

6 jam yang lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Narasi kritis yang diangkat oleh koalisi partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin…

7 jam yang lalu

Fadli Zon: Petani Indonesia Harus Lebih Sejahtera di Tangan Pemimpin Baru

Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…

7 jam yang lalu

Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalankan inisiatif…

10 jam yang lalu

Pertemuan Strategis Indonesia dan Selandia Baru Percepat Protokol Perdagangan Nanas dan Manggis dari Indonesia

MONITOR, Jakarta – Badan Karantina Indonesia dan Ministry for Primary Industries (MPI) Selandia Baru menggelar…

11 jam yang lalu