Rabu, 1 Mei, 2024

Airlangga Klaim 98 Persen Lulusan Industri Terserap Kerja

MONITOR, Jakarta – Saat ini, Kementerian Perindustrian RI memiliki sembilan SMK, sembilan Politeknik, dan satu Akademi Komunitas. Dari seluruh unit-unit pendidikan ini, masing-masing mempunyai program studi khusus untuk pengembangan industri di wilayah tersebut. Hal tersebut diungkapkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

“Kami telah menerapkan 70 persen praktik dan 30 persen teori. Makanya, 98 persen lulusan kami terserap kerja, bahkan sudah dipesan industri,” ujarnya, Jumat (26/1).

Dari hasil pelaksanaan program pendidikan vokasi link and match, Kemenperin telah melakukan penyelarasan sebanyak 35 program studi yang dibutuhkan industri saat ini untuk diterapkan pada kurikulum di SMK. Misalnya materi mengenai teknik ototronik, teknik audio dan video, serta teknik robotik yang tengah dibutuhkan oleh sektor industri otomotif saat ini terutama dalam menghadapi era ekonomi digitan dan Industry 4.0.

“Negara-negara di kawasan Asean juga sepakat untuk fokus mengembangkan sektor industri yang akan menjadi leaders masa depan, seperti industri otomotif, elektronika serta makanan dan minuman. Sebagai percontohan implementasi di era digital ekonomi sekarang ini, Pemerintah Indonesia dan Swiss siap untuk berkolaborasi,” papar Menperin.

- Advertisement -

Pada program kerjasama ini, Pemerintah Swiss yang diwakili Menteri Schneider-Ammann menjelaskan, MoU tersebut merupakan dasar hukum untuk pelaksanaan program vokasional baru S4C Project di Indonesia. “Program ini akan diimplementasikan oleh Swisscontact dengan SITECO dan Fachhochschule Biel, yang akan didesain sebagai program delapan tahun. Pada fase pertamanya dimulai pada 1 Februari 2018,” tuturnya.

Dia menambahkan, guna meningkatkan kualitas sistem pendidikan vokasi di Indonesia, kontribusi penting yang perlu dilakukan adalah melalui penguatan lembaga serta penambahan struktur dan jasa antara politeknik dengan industri.

“Jika mampu membangun SDM kompeten, perusahaan akan jadi lebih kompetitif, memperluas pasar, menyediakan lapangan kerja yang lebih banyak, dan yang terpenting bisa meningkatkan kesejahteraan,” ucapnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER