Categories: HUMANIORASOSIAL

Presiden Diminta Tetapkan KLB untuk Kasus Gizi Buruk di Asmat

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Halim berharap Presiden Joko Widodo segera menetapkan peristiwa kekurangan gizi yang menimpa Suku Asmat sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Itu harus dilakukan, setelah menerima laporan kemudian segera mengeluarkan PP-nya,” ujarnya Selasa (23/1) di Jakarta, menanggapi kejadian luar biasa Suku Asmat yang mengalami gizi buruk dan wabah penyakit, seperti dilansir Parlementaria.

Penetapan status KLB, lanjut Halim, harus segera dilakukan sepulang Menteri Sosial dari lokasi kejadian. Pasalnya, kekurangan gizi yang menimpa Suku Asmat, selain menyebabkan badan mereka kurus, juga telah menelan korban jiwa.

Ya, sebelumnya Mensos telah dipanggil Presiden untuk segera mengatasi KLB Asmat berkoordinasi dengan Kapolda, TNI dan sudah beberapa daerah ditangani yakni 7 kelurahan dan 2 kecamatan soal kekurangan gizi di Asmat ini.

Untuk itu politisi PPP dari dapil Banten ini menekankan, status KLB harus segera diwujudkan melalui Peraturan Presiden. Selain itu penyelesaiannya harus melibatkan berbagai sektor. Bukan hanya Kemensos, tetapi lintas kementerian dan parlemen juga harus dilibatkan lintas Komisi VIII dan IX memang harus turun ke lokasi.

Ia menyayangkan, penanganan kasus itu terlambat, mestinya tidak harus muncul banyak korban, apalagi di lokasi ada dinas kesehatan, aparat kelurahan, kecamatan,  serta bupati dan gubernur, mengapa bisa terjadi.

Ditanya apakah pemerintah kecolongan, ia menyatakan kasus itu sudah lama. Kalau kekurangan gizi, sudah ada posyandu dan puskesmas,  kenapa sampai ada korban cukup banyak. Yang juga dipertanyakan peran RW yang sudah ada posyandu, kelurahan atau kecamatan sudah ada puskesmas dan RSUD di tingkat kota. “Ini bukan kecolongan lagi, kecolongan yang luar biasa,” ia menjelaskan. Makanya dengan status KLB ini harus diatasi secepatnya.

"Leading sector-nya Kemensos, tapi semua pemangku kepentingan dilibatkan. Saya bersyukur Mensos sudah turun, Kapolda juga serius, TNI juga sudah turun. Ini perlu ditingkatkan jangan sampai tambah korban lagi,” pungkasnya. 

Recent Posts

Genjot Produksi Padi, Kementan Gerakan Percepatan Tanam di Kebumen

MONITOR, Kebumen - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan bersama Direktur Perlindungan Tanaman Pangan terus berkeliling…

1 jam yang lalu

Kemenpora Mendukung Upaya Redesain Website DPR RI

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan dukungan kepada Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR…

4 jam yang lalu

Mendag Zulhas Ajak Pelaku Usaha Penuhi Standar Potong Hewan Unggas

MONITOR, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak para pelaku usaha rumah potong hewan (RPH)…

11 jam yang lalu

Babinsa Kuala Kencana Beri Motivasi Kepada Petani Nanas

MONITOR, Jakarta - Babinsa Koramil 1710-03/Kuala Kencana, Kodim 1710/Mimika Serka Juventino melaksanakan kegiatan Komsos dan…

12 jam yang lalu

Menag: Rekomendasi BPK Menjadi Baseline Tindaklanjut

MONITOR, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) program dan…

16 jam yang lalu

Telkom Dukung Pemerintah Pulihkan Lahan Kritis dan Pembangunan Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional…

18 jam yang lalu