Categories: NASIONALPOLITIK

Sebelum Tunjuk Ketua DPR, Pengamat Sarankan Golkar Minta Masukan KPK

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, hari ini dikabarkan akan mengumumkan nama yang dipercaya menjadi ketua DPRI-RI dari Golkar. Ada lima nama yang masuk bursa Ketua DPR-RI, yaitu Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyyo dan Titiek Soeharto

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif EmrusCorner, Emrus Sihombing mengatakan sebagaimana kerapkali  dikumandangkan oleh Airlangga, bahwa Golkar di bawah kepemimpinannya adalah Golkar “Bersih”. 

"Branding ini, tampaknya juga mampu mengangkat elektabilitas partai ini. Belum lama berselang setalah pengangkatan Airlangga menjadi Ketum Golkar, elektabilitas Golkar meningkat sangat signifikan," terang Emrus melalui keterangan tertulis yang diterima Monitor, Senin (15/1).

Untuk memperkuat dan menjaga elektabilitas Golkar kurang dari dua tahun ke depan, lanjut Emrus dari lima nama kandidat ketua DPR-RI, sebaiknya Ketum Golkar memilih yang tidak memiliki peluang menjadi “pasien” di KPK kelak di kemudian hari. Untuk itu, rekam jejak dari kelima kandidat tersebut harus menjadi kemutlakan bagi AH menentukan siapa yang lebih bersih untuk layak menjadi ketua DPR-RI. 

"Syarat bersih ini menjadi keharusan menetapkan sosok yang duduk sebagai Ketua DPR dari Golkar. Bila tidak, Golkar akan mengalami persoalan yang sama sebagaimana yang terjadi pada Ketua DPR-RI, SN. Golkar, jangan sampai dirundung masalah lagi, karena perilaku koruptif dari elit partai," imbuh Emrus.

Supaya hal tersebut tidak terulang, sebelum Ketum Golkar menetapkan siapa yang akan menjadi Ketua DPR-RI dari Golkar, sebaiknya meminta masukan dari KPK, kepolisian dan Kejakasaan. Masukan tersebut harus menjadi dasar penentuan Ketua DPR-RI. 

"Setelah itu diperoleh, sebaiknya Ketum Golkar membuat fakta integritas dengan bakal Ketua DPR-RI yang berisi, jika kelak menjadi tersangka dalam kasus pidana apapun, tentu termasuk dugaan perilaku koruptif, wajib baginya mundur secepat mungkin, agar tidak menjadi beban Golkar," tutup Emrus

Recent Posts

Halal Bihalal Dulur Cirebonan, Sejumlah Tokoh Kembali Suarakan Wacana Pembentukan Provinsi

MONITOR, Jakarta - Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) menggelar acara Silaturahmi dan Halal…

2 jam yang lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Narasi kritis yang diangkat oleh koalisi partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin…

3 jam yang lalu

Fadli Zon: Petani Indonesia Harus Lebih Sejahtera di Tangan Pemimpin Baru

Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…

3 jam yang lalu

Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalankan inisiatif…

6 jam yang lalu

Pertemuan Strategis Indonesia dan Selandia Baru Percepat Protokol Perdagangan Nanas dan Manggis dari Indonesia

MONITOR, Jakarta – Badan Karantina Indonesia dan Ministry for Primary Industries (MPI) Selandia Baru menggelar…

7 jam yang lalu

DPR Ajak Seluruh Pemangku Kepentingan Cari Solusi Atasi Peningkatan Kasus DBD

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengungkapkan rasa prihatin atas peningkatan…

8 jam yang lalu