Categories: NASIONALPOLITIK

Presentasi Calon Perempuan di Pilkada Serentak 2018

MONITOR – Undang-undang telah menjamin peran perempuan dalam kancah politik dan pemerintahan. Tetapi, keterlibatannya dalam wacana politik kali ini kembali diuji. Gelaran pilkada serentak 2018 masih didominasi oleh calon kepala daerah dan calaon wakil kepala daerah dari kaum laki-laki.

Data yang kami telusuri dari Komosi Pemilihan Umum (KPU) dalam kpu.go.id, memperlihatkan kepesertaan perempuan dalam kontestasi pilkada serentak yang akan digelar Juni 2018 sebagai calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah terbilang minim.

Pilahan kepala daerah tingkat propinsi (Gubernur) akan digelar di 17 wilayah. Dari 58 calon kepala daerah 56 di antaranya berjenis kelamin laki-laki (96,5%) dan 2 calon kepala daerah adalah perempuan (3,5%). Sementara calon wakilnya (Cawagub), dari 58 calon wakil kepala daerah 55 di antaranya laki-laki (91,4%), 5 cawagub perempuan (8,6%). Sehingga totalnya, pilhan gubernur dan wakil gubernur diikuti oleh 109 kontestan laki-laki (94%) dan 7 perempuan (6%).

Pilahan kepala daerah tingkat kabupaten (Bupati) akan digelar di 115 wilayah. Dari 376 calon bupati 345 di antaranya berjenis kelamin laki-laki (91,7%) dan 31 calon bupati adalah perempuan (8,3%). Sementara calon wakilnya (Cawabup), dari 376 calon wakil bupati 349 di antaranya laki-laki (92,8%), 27 cawabup perempuan (7,2%). Sehingga totalnya, pilhan bupati dan wakil bupati diikuti oleh 694 kontestan laki-laki (92,2%) dan 58 perempuan (7,8%).

Pilahan kepala daerah tingkat kota (Walikota) akan digelar di 39 wilayah. Dari 139 calon walikota 123 di antaranya berjenis kelamin laki-laki (88,4%) dan 16 calon walikota adalah perempuan (11,6%). Sementara calon wakilnya (Cawalkot), dari 139 calon wakil walikota 119 di antaranya laki-laki (85,6%), 20 cawalkot perempuan (14,4%). Sehingga totalnya, pilhan walikota dan wakil walikota diikuti oleh 242 kontestan laki-laki (87%) dan 36 perempuan (13%).

Data tersebut memperlihatkan minimnya peserta calon pemimpin daerah dari kalangan perempuan. Faktor apa saja yang menyebabkan sedikitnya calon pemimpin dari kaum hawa ini tentu masih perlu dikaji lebih mendalam. 

Recent Posts

Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

MONITOR, Jakarta - Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan…

26 menit yang lalu

Kemenpora Dukung Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23, Tapi Tidak Boleh Dikomersilkan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) merespons soal isu pelarangan…

52 menit yang lalu

Puncak Hari Air Dunia ke-32, Menteri Basuki: Tingkatkan Kemampuan Mengelola Air

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) Tahun 2024, Kementerian Pekerjaan Umum…

1 jam yang lalu

Stasiun Bakamla Sambas Amankan Nelayan Nakal Pengguna Pukat Harimau

MONITOR, Jakarta - Stasiun Bakamla Sambas melalui unsurnya yakni Catamaran 505 bersama Satuan Kepolisian Air…

2 jam yang lalu

Dirut Pos Indonesia Bertemu Menag, Bahas Pelayanan Pengiriman Barang Jemaah Haji

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan Direktur Utama Pos Indonesia Faizal…

2 jam yang lalu

Berikan Kuliah Hukum, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

MONITOR, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar serta dosen tetap…

3 jam yang lalu