Categories: DAERAHSUMATERA

Panen Padi Makin Gencar di Banyuasin dan Musi Rawas

MONITOR, Palembang – Panen padi di bulan Januari ini makin gencar di Sumatera Selatan. Seakan tak ada hentinya, luas panen terus bertambah. Ini menunjukkan bahwa pasokan beras di Sumsel aman, bahkan dapat memenuhi kebutuhan provinsi lain. 

Kegiatan panen padi dari Musi Rawas dan Banyuasin berlangsung hampir setiap harinya. Laporan panen pada Selasa (9/01/2018) di wilayah Banyuasin, telah dilaksanakan di desa Telang Rejo kec. Muara Telang seluas 16,5 Ha. Varietas padi yang dipanen meliputi Ciherang dan IR64 dengan provitas mencapai 6,5-6,8 ton/Ha GKP. 

Sementara itu, di wilayah Musi Rawas panen dilaksanakan di beberapa lokasi antara lain; desa D. Tegalrejo kec. Tugumulyo seluas 4 Ha (Varietas Inpari 33; Provitas 8.96 ton/Ha GKP); dan desa Air Lesing kec. Muara Beliti seluas 1,5 ha (Varietas Inpari 30; Provitas 9,9 ton/Ha GKP). 

Panen serentak di beberapa lokasi ini dihadiri oleh perwakilan penjab Upsus Kementan untuk kab. Banyuasin dan kab. Musi Rawas, Pejabat Dinas Pertanian, Penyuluh, Petugas POPT, dan Babinsa.

Harga gabah saat ini di Banyuasin mencapai Rp. 5.100 per Kg GKP. Petugas Upsus Muara Telang, Dwi Susilo, melaporkan harga gabah saat ini sedang bagus dan sangat menguntungkan petani. "Petani saat ini sangat bergairah untuk segera menanam setelah panen," ujarnya.

Di kabupaten Musi Rawas, setiap saat ada panen dan ada tanam. Bahkan akan berlanjut tanam padi lagi. Setelah panen langsung tanam lagi, karena masih tersedia cukup air untuk penanaman. Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan kab. Musi Rawas Tohirin menyatakan, mayoritas petani pun sudah menggunakan varietas unggul baru, sehingga provitas yang diperoleh pun tinggi mencapai 8-10 ton/Ha.

"Menanggapi wacana impor beras yang berkembang, baik Dwi Susilo dari Banyuasin dan Tohirin dari Musi Rawas, menyatakan kita sudah swasembada, jadi tidak perlu impor beras. Bila ada impor beras maka harga gabah akan jatuh dan petani merugi," ungkapnya.

Risfaheri selaku Penjab Upsus Kementan pun menyatakan, untuk Banyuasin dan Musi Rawas; panen padi yang semakin gencar di Banyuasin dan Musi Rawas akan meningkatkan pasokan beras di Sumsel maupun wilayah lain. 

Melihat semakin gencarnya panen padi tersebut, dipastikan produksi padi aman, dan bahkan dapat memenuhi kebutuhan beras di wilayah lain. Selanjutnya Risfaheri menambahkan, impor beras tidak diperlukan. 

"Produksi padi dipastikan aman dan data produksi menunjukkan surplus. Apalagi semua petani yang ditanya, jawabannya menolak keras rencana impor beras karena akan mengakibatkan harga gabah anjlok sehingga petani merugi," ujarnya dalam siaran pers.

Recent Posts

Di Gelaran Hannover Messe 2024, Kemenperin Jalin Kerja Sama SDM Industri dengan Mitra Dunia

MONITOR, Jakarta - Peningkatan kerja sama di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri merupakan…

12 menit yang lalu

Dissenting Opinion dari Tiga Hakim MK, DPR: Perlunya Perbaikan Kualitas Pemilu dan Pilkada

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid menyorti fakta adanya perbedaan pendapat (dissenting…

6 jam yang lalu

Halal Bihalal Dulur Cirebonan, Sejumlah Tokoh Kembali Suarakan Wacana Pembentukan Provinsi

MONITOR, Jakarta - Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) menggelar acara Silaturahmi dan Halal…

9 jam yang lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Narasi kritis yang diangkat oleh koalisi partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin…

10 jam yang lalu

Fadli Zon: Petani Indonesia Harus Lebih Sejahtera di Tangan Pemimpin Baru

Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…

11 jam yang lalu

Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalankan inisiatif…

13 jam yang lalu