Categories: NASIONALPEMERINTAHAN

Cerita Jokowi terjebak macet di Sukabumi hingga 6 jam

MONITOR, Sukabumi – Ada cerita menarik yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan jalur ganda kereta api (KA) Bogor-Sukabumi, di Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (15/12). Mantan Gubernur DKI Jakarta ternyata pernah mengsalami langsung terjebak macet parah 6 jam dari Bogor menuju Sukabumi yang mestinya ditempuh dalam waktu satu setengah jam. 

“Harusnya itu satu setengah jam, paling lama dua jam. Hal-hal seperti ini tidak boleh kita teruskan," ujar Presiden.

Berangkat dari pengalaman parit tersebut, Presiden Jokowi meminta agar pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi yang dimulai hari ini diharapkan bisa selesai pengerjaannya pada tahun 2020 mendatang. Pengerjaan proyek itupun diminta menggunakan pola padat karya.

"Jangan memakai alat-alat berat terlalu banyak, sehingga akan banyak orang yang bisa bekerja di dalam proyek ini. Nanti akan saya lihat di lapangan seperti apa," tuturnya.

Tidak hanya pembangunan rel ganda yang menjadi prioritas Presiden melainkan jugapembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang sudah dimulai sejak tahun 1997 dan sempat mangkrak hingga dilanjutkan kembali pada 2015, bisa ditargetkan selesai pada Maret mendatang.

"Alhamdulillah sekarang berjalan dengan baik. Kita harapkan nanti yang Bogor-Cigombong insyaallah Maret tahun depan selesai," ucap Presiden.

Sementara mengenai pembangunan Bandara di Sukabumi, Presiden Jokowi  berharap agar pada tahun 2020, bandara tersebut sudah siap untuk melayani penumpang angkutan udara. Saat ini, lanjut Presiden, pemerintah baru akan memulai proses pembebasan lahan.

Dengan tersedianya sejumlah sarana transportasi tersebut, Presiden berharap agar masalah kemacetan yang pernah dialami sendiri olehnya dan sebagian masyarakat dapat diselesaikan dengan pembangunan berbagai infrastruktur transportasi itu.

"Kita tidak ingin terjadi lagi Bogor-Sukabumi itu enam jam. Atau yang dari bandara Soekarno-Hatta ke Sukabumi, ada yang menyampaikan ke saya, delapan sampai sembilan jam. Ini sudah sangat keterlaluan. Betul-betul terlalu," tegasnya.

Recent Posts

Dissenting Opinion dari Tiga Hakim MK, DPR: Perlunya Perbaikan Kualitas Pemilu dan Pilkada

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid menyorti fakta adanya perbedaan pendapat (dissenting…

3 menit yang lalu

Halal Bihalal Dulur Cirebonan, Sejumlah Tokoh Kembali Suarakan Wacana Pembentukan Provinsi

MONITOR, Jakarta - Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) menggelar acara Silaturahmi dan Halal…

4 jam yang lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Narasi kritis yang diangkat oleh koalisi partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin…

5 jam yang lalu

Fadli Zon: Petani Indonesia Harus Lebih Sejahtera di Tangan Pemimpin Baru

Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…

5 jam yang lalu

Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalankan inisiatif…

7 jam yang lalu

Pertemuan Strategis Indonesia dan Selandia Baru Percepat Protokol Perdagangan Nanas dan Manggis dari Indonesia

MONITOR, Jakarta – Badan Karantina Indonesia dan Ministry for Primary Industries (MPI) Selandia Baru menggelar…

9 jam yang lalu