Categories: NASIONALPEMERINTAHAN

Perbaiki Persepsi Masyarakat, Menkeu Minta Ditjen Pajak Bisa Seperti KPK

MONITOR, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menginstruksikan pada Direktorat Jenderal Pajak untuk memperbaiki persepsi masyarakat terhadap institusi pajak agar menjadi lebih positif, khususnya terkait dengan upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

 

Pernyatan Menkeu Sri Mulyani ini disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Anti Korupsi Internasional yang diselenggarakan di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (5/12). 

"Ditjen Pajak masih perlu perbaiki posisi mereka dari sisi persepsi bahwa mereka adalah institusi yang sangat anti korupsi , kalau perlu harus radikal," ujar Sri Mulyani saat memperingati Hari Anti Korupsi Internasional di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (5/12).

 

Menkeu mencontohkan lembaga anti-rasuah seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memiliki persepsi positif dari masyarakat sehingga masyarakat merasa memiliki institusi tersebut dan mendukung penuh tugas KPK dalam memberantas korupsi.

 

"Mungkin Ditjen Pajak harus belajar dari KPK, bagaimana mereka mencapai reputasi yang sekarang sehingga seluruh rakyat ikut menjaganya," pesannya.

Sri Mulyani mengingatkan, Ditjen Pajak adalah institusi negara yang sangat penting bagi keberlangsungan berjalannya roda ekonomi negara, khususnya dalam tugas mereka mengumpulkan penerimaan pajak.

 

"Republik ini ditentukan oleh institusi ini. Sekitar 85 persen penerimaan negara berasal dari pajak," ujar Sri Mulyani.

 

Menurut Sri Mulyani, ked depan ia berharap Ditjen Pajak dapat mencegah terjadinya korupsi dari dalam internal DJP sendiri. Ia menegaskan, korupsi bukan sekedar tidak menerima suap dalam bentuk apapun, tapi juga upaya mencegah terjadinya korupsi dengan membentuk lingkungan yang dapat meminimalisasi terjadinya praktek-praktek semacam KKN.

 

"Ditjen Pajak harus mencegah korupsi mulai dari diri sendiri. Harus dibuat SOP supaya godaan itu menjadi minimal," pungkas Sri Mulyani yang menjadi Menkeu dua era kepemimpinan, yaitu presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo saat ini.

Recent Posts

Dissenting Opinion dari Tiga Hakim MK, DPR: Perlunya Perbaikan Kualitas Pemilu dan Pilkada

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid menyorti fakta adanya perbedaan pendapat (dissenting…

2 jam yang lalu

Halal Bihalal Dulur Cirebonan, Sejumlah Tokoh Kembali Suarakan Wacana Pembentukan Provinsi

MONITOR, Jakarta - Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) menggelar acara Silaturahmi dan Halal…

5 jam yang lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Narasi kritis yang diangkat oleh koalisi partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin…

6 jam yang lalu

Fadli Zon: Petani Indonesia Harus Lebih Sejahtera di Tangan Pemimpin Baru

Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…

7 jam yang lalu

Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalankan inisiatif…

9 jam yang lalu

Pertemuan Strategis Indonesia dan Selandia Baru Percepat Protokol Perdagangan Nanas dan Manggis dari Indonesia

MONITOR, Jakarta – Badan Karantina Indonesia dan Ministry for Primary Industries (MPI) Selandia Baru menggelar…

10 jam yang lalu