Sabtu, 20 April, 2024

Kemenperin Inisiasi Pembentukan Material Center Sutera

MONITOR, Jakarta – Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) juga sedang menyusun konsep pembentukan material center (pusat bahan baku) bagi pelaku IKM Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan bahan baku impor seperti benang dan kain sutera.

“Untuk itu, sektor hulu dan hilir perlu bersinergi untuk kembali membangkitkan industri TPT kita. Salah satunya industri persuteraan alam nasional, karena Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkannya,” kata Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kemenperin E. Ratna Utarianingrum di Jakarta, Senin (4/12).

Indonesia merupakan produsen sutera terbesar ke-9 di dunia. Adapun daerah yang menjadi basis industry persuteraan alam adalah Sulawesi Selatan (Sopeng, Wajo, dan Enrekang), Jawa Barat (Garut, Sukabumi, Majalaya, Cianjur), Gorontalo, dan Pati (Jawa Tengah).

“Saat ini, Ditjen IKM sedang menyusun konsep pendirian material center IKM yang bersinergi dengan industri tekstil dalam negeri. Sebagai pilot project akan mendirikannya di Semarang untuk komoditi pakaian jadi dan batik,” ungkap Ratna. Konsep ini menjadi role model untuk mendirikan material center bahan baku sutera di Indonesia.

- Advertisement -

Sementara itu, Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menyampaikan, sinergi sektor hulu dan hilir sangat penting bagi pengembangan industri persuteraan alam. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya penguatan rantai nilai industri, sehingga kebutuhan bahan baku dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri dan stabilitas harga bahan baku dapat dikendalikan.

“Salah satu contoh sinergi yang telah dilakukan dalam rangka pengembangan IKM tenun di Timor Tengah Selatan (TTS),” ujarnya. Pada bulan Mei 2017, Ditjen IKM telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Pertanian dan Bupati TTS dalam rangka penyediaan bahan baku kapas bagi IKM Tenun di TTS. 

“Komitmen ini sudah berjalan dan pada awal November telah dilakukan pemanenan kapas untuk yang pertama kalinya dan diuji coba untuk produksi bahan baku benang untuk kain tenun. Kami berharap hal serupa dapat dilakukan juga untuk pengembangan industri persuteraan alam ini,” ucap Gati.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER