MONITOR, Tangerang Selatan – Degradasi moral semakin hari menjadi ancaman sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong menyatakan hal tersebut sebagai dampak dari efek globalisasi.
Selain globalisasi, sistem demokrasi juga menjadi pemicu terkikisnya moral bangsa Indonesia. "Ada dua hal yang mengkhawatirkan bangsa kita. Dua hal itu adalah globalisasi dan demokrasi," ujarnya saat memberikan tausiyah pada peringatan Hari Maulid Nabi 2017 di Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan.
Politisi PAN ini menjelaskan, globalisasi tanpa disadari telah menghancurkan pranata sosial bangsa Indonesia. "Bayangkan aja semua orang tua mengajarkan anak-anak mereka based on gadget, mau makan liatin hp, mau tidur liatin hp, apa-apa liatin hp. Tidak ada lagi tuntutan etika saat bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya," ujar Ali.
Begitupun dengan demokrasi. Meski memiliki dampak positif, kata Ali, demokrasi juga bisa mempengaruhi sistem kehidupan sosial suatu bangsa. "Semua orang bebas melakukan apa saja, tapi tanpa disadari ini juga bisa menjadi awal kehancuran suatu bangsa, jika tidak ada sistem kontrol," terangnya.
Selanjutnya Ali Taher mengingatkan, supaya masyarakat Indonesia seyogyanya meneladani akhlak Rasulullah dan tak mengekor tuntunan yang dipertontonkan pejabat negeri saat ini.
"Jangan tiru ya, saya malu pak buk sejujurnya. Pejabat kita hari ini tidak memiliki keteladanan kepada rakyatnya sendiri," imbuh mantan aktivis Pemuda Muhammadiyah ini.