Categories: BISNISEKONOMI

Lewat In-Line Inspection, 1 Ton Buncis Lembang Ekspor ke Singapura

MONITOR, Lembang – Kepala Balai Besar Karantina Soekarno Hatta, Dr Elisa Roesli, siang ini lakukan pemantauan sistem pengawasan produksi hingga panen atau in-line inspection karantina pertanian  di rumah kemas petani sayuran, Cibodas, Lembang, Jawa Barat (23/11).

Kawasan sentra produksi sayur mayur tersebut telah berhasil menembus pasar Singapura. Terkait in-line inspection, Elisa menyampaikan, Badan Karantina Pertanian lakukan karantina guna mencegah adanya cemaran hama penyakit sesuai dengan protokol karantina dengan negara tujuan, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian RI No. 1 th 2017.

Sebagai informasi, untuk ekspor buncis, saat ini kontrak dengan Singapura mencapai 1 ton per minggu, dengan kualitas premium.

Program in-line inspection itu sendiri merupakan kesatuan sistem pengawasan dari hulu hingga hilir meliputi penilaian benih unggul,
teknik budi daya yang baik ( Good Agricultural Practice) dan penanganan pasca panen yang baik ( Good Handling Practice).

"Jadi karantina tidak lagi hanya melakukan pemeriksaan media pembawa ditempat pengeluaran atau saat akan diekspor. Bahkan petani juga diajari terkait manajemen pemeriksaan dan pencegahan infestasi hama dan penyakit. Selain untuk memenuhi persyaratan ekspor, program in-line inspection karantina juga menambah daya saing produk dan kesejahteraan petani serta mempercepat proses karantina saat akan dilakukan ekspor (tidak diperiksa lagi)," kata Elisa.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pengguna jasa atau eksportir yang sudah menerapkan sistem in-line inspection ini akan dimonitor oleh karantina secara berkala untuk memastikan apakah sistem masih berjalan atau tidak.

"Pemerintah melalui karantina, diharapkan mampu menumbuhkan dorongan pada akselerasi ekspor produk pertanian kita, baik kualitas komoditasnya maupun regulasi dengan negara tujuan. Tentunya, demi mewujudkan kesejahteraan bersama," tutur Elisa.

Untuk diketahui, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta juga telah melakukan akselerasi ekspor pada beberapa komoditas pertanian lainnya. Data 2017 memperlihatkan 5 komoditas pertanian yang dikirim melalui bandara Soekarno Hatta, diantaranya Selada, Bincis, Jamur, Jengkol dan Cabe tujuan Singapura dan Saudi Arabia.

"Dengan semangat bersama ini, semoga kita bisa mewujudkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045." pungkas Elisa.

Recent Posts

Halal Bihalal Dulur Cirebonan, Sejumlah Tokoh Kembali Suarakan Wacana Pembentukan Provinsi

MONITOR, Jakarta - Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) menggelar acara Silaturahmi dan Halal…

53 menit yang lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Narasi kritis yang diangkat oleh koalisi partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin…

2 jam yang lalu

Fadli Zon: Petani Indonesia Harus Lebih Sejahtera di Tangan Pemimpin Baru

Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…

2 jam yang lalu

Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalankan inisiatif…

5 jam yang lalu

Pertemuan Strategis Indonesia dan Selandia Baru Percepat Protokol Perdagangan Nanas dan Manggis dari Indonesia

MONITOR, Jakarta – Badan Karantina Indonesia dan Ministry for Primary Industries (MPI) Selandia Baru menggelar…

6 jam yang lalu

DPR Ajak Seluruh Pemangku Kepentingan Cari Solusi Atasi Peningkatan Kasus DBD

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengungkapkan rasa prihatin atas peningkatan…

7 jam yang lalu