Categories: NASIONALPEMERINTAHAN

Pemerintah Fokuskan Pengembangan 4 Destinasi Wisata

MONITOR, Jakarta – Dari 10 (sepuluh) destinasi wisata “Bali Baru”, pemerintah memutuskan lebih memprioritaskan 4 (empat) destinasi untuk fokus pengembangan saat ini. Keempat destinasi itu adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengemukakan, yang akan difokuskan adalah hal-hal yang terkait dengan masyarakat, seperti homestay.

“Jadi akan ada model nanti homestay-nya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang akan membangun,” kata Arief kepada wartawan usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11) sore.

Yang kedua, lanjut Menteri Pariwisata, restoran, Kementerian PUPR juga yang akan bangun. Yang ketiga, toko cenderamata, Kementerian Perdagangan yang bertanggung jawab.

“Tadi poinnya adalah ada modelling, dan akan segera dieksekusi tahun 2018,” sambung Arief.

Arief Yahya mengaku sudah mengirim surat kepada Menteri PUPR sebelum rapat terbatas mengenai model dimaksud.

Selain itu, ada yang khusus instruksi Presiden terutama untuk Mandalika, yaitu membuat UKM Center, karena kalau tidak disiapkan tempat UKM-UKM yang ada nanti dikhawatirkan tidak teratur.

“Besok saya akan ke sana (Mandalika) untuk melihat lokasi yang akan dialokasikan untuk UKM Center itu di mana, terutama untuk Saudara-saudara kita yang sekarang menjadi pedagang asongan. Nanti kita tempatkan, kita fasilitasi, dan akan kita bina,” ujarnya.

Arief menegaskan, yang akan dijadikan model di semua destinasi, nanti UKM-UKM didahulukan sebelum pembangunan di dalam kawasan itu sendiri. Adapun terkait pengelola, nantinya dikelola oleh Badan Otorita. Ia menyebutkan, Danau Toba sudah ada Badan Otoritanya. Borobudur akhir tahun sudah ada juga Badan Otoritanya. Untuk Mandalika nanti yang membangun dan mengelola UKM center adalah ITDC (Indonesia Tourism Development Corporate), tapi diperuntukan untuk masyarakat.

“Saya minta tetap berbayar, meskipun untuk pengusaha kecil. Karena berdasarkan pengalaman, sesuatu yang digratiskan itu sangat tidak bagus, membuat orang tidak bertanggung jawab, rasa memilikinya tidak ada,” ungkapnya. 

Untuk Labuan Bajo, Menteri Pariwisata meyakini, pada triwulan I tahun 2018 sudah akan ada Badan Otoritanya.

Mengenai 6 (enam) destinasi wisata lainnya yang tidak masuk prioritas, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengemukakan, tetap akan dikerjakan, tetapi tidak ikut dalam pilot project yang terkait pembangunan homestay, restoran, toko cenderamata, dan UKM center. 

Recent Posts

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

4 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

8 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

9 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

12 jam yang lalu

Kemenangan Timnas U-23 Harus Jadi Momentum Mengembangkan Infrastruktur Olahraga Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…

12 jam yang lalu

LBH GP Ansor Desak Nadiem Makarim Lindungi Mahasiswa Indonesia dari TPPO Berkedok Magang

MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…

14 jam yang lalu