Categories: BISNISEKONOMI

Peringkat EoDB 2018 Indonesia Naik, Menperin Prediksi Investasi Terus Meningkat

MONITOR, Yogyakarta – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi bagi para pelaku industri luar negeri yang ingin menanamkan modalnya untuk perluasan usaha. Selain didukung dengan potensi pasar yang besar, Indonesia telah memiliki beberapa struktur industri yang dalam sehingga rantai pasok bisa berjalan baik.

“Apalagi Pemerintah Indonesia tengah fokus menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan berbagai langkah strategis, antara lain menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk mempermudah pelaku industri menjalankan usahanya di Tanah Air,” kata Airlangga ketika melakukan kunjungan kerja di PT Yogya Presisi Teknikatama (YPTI), Yogyakarta, Selasa (14/11).

Berdasarkan laporan tahunan yang dirilis Bank Dunia terkait peringkat Ease of Doing Business (EoDB) 2018, peringkat kemudahan berusaha Indonesia di 2018 secara keseluruhan naik 19 peringkat dari posisi ke-91 menjadi posisi 72 dari 190 negara yang disurvei. Pada EoDB 2017, posisi Indonesia juga meningkat 15 peringkat dari 106 menjadi 91. Tercatat dalam dua tahun terakhir posisi Indonesia telah naik 34 peringkat.

Menperin meyakini, kenaikan peringkat ini akan mendorong para pelaku industri untuk meningkatkan investasinya di Indonesia. “Saat ini kami sedang kejar agar bisa terealisasi dari beberapa sektor industri yang telah berkomitmen tambah investasi, antara lain industri petrokimia, otomotif dan elektronika,” ujarnya. Dalam dua tahun ke depan, total nilai investasi tersebut mencapai USD1,7 miliar.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian mencatat, ada sekitar USD1,2 miliar investasi di sektor manufaktur yang tengah direalisasikan. Beberapa investasi tersebut, di antaranya dari industri pulp dan kertas di Riau dan Sulawesi Selatan, serta industri turunan baja di Konawe, Sulawesi Tenggara, yang diharapkan bisa selesai tahun depan.

Airlangga mencontohkan, para investor Jepang mengaku puas berinvestasi dan tertarik untuk melakukan ekspansi di Indonesia. Pernyataan ini didapat ketika Menperin melakukan kunjungan kerja ke Negeri Sakura dalam sebuah forum bisnis yang dihadiri ratusan pengusaha Jepang, beberapa waktu lalu. "Berdasarkan testimoni mereka, Indonesia tetap menjadi negara tujuan investasi karena memberikan hasil hingga 60 persen," ucapnya.

Salah satu program pemerintah Indonesia yang saat ini dinilai menjadi daya tarik bagi para investor, yaitu pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi. “Karena kunci pertumbuhan industri adalah investasi, teknologi, dan SDM. Untuk itu, Kemenperin sedang gencar membangun sistem link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri,” tuturnya.

Oleh karena itu, Menperin memberikan apresiasi kepada PT YPTI  karena telah membuka kesempatan bagi para siswa SMK untuk magang di perusahaan tersebut. Hal ini sejalan dengan program link and match yang diusung oleh pemerintah. "YPTI kan spesialis di precision manufacture. Kami lihat anak-anak SMK yang sudah bekerja, latihan di sini kelihatan anak-anak itu sangat semangat. Pengalaman bekerja di industri itu berbeda ketika di sekolah," paparnya.

Magang di perusahaan permesinan seperti ini, lanjut Airlangga, dapat menambah kepercayaan diri anak sekolah ketika menghadapi dunia kerja nantinya. Apalagi Yogyakarta merupakan kota basis pendidikan. Tentunya, sumber daya manusianya akan lebih siap. PT YPTI merupakan sebuah perusahaan jasa pembuatan tooling (peralatan), maupun alat ukur yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan.

General Manager PT YPTI Ariyono Wibowo menjelaskan, industri seperti ini diperlukan sistem jangka panjang. Untuk itulah, perusahaan membutuhkan anak-anak yang dididik dan dimotivasi. "Kami mengikuti program dari Bapak Menteri, dan ada beberapa anak magang yang sudah bekerja," ungkapnya. Setidaknya ada sembilan SMK di Yogyakarta yang menjadi binaannya. Ke depan, perusahaan juga akan mengajak magang guru-guru sekolah permesinan agar lebih mengikuti perkembagan industri saat ini.

Recent Posts

Targetkan Predikat Unggul, Prodi HES Fakultas Syariah UIN Jember Gelar Asesmen Lapangan

MONITOR, Jakarta - Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai…

54 menit yang lalu

Kemenag dan Kominfo Siapkan Program Guru Cakap Digital bagi Ratusan Ribu GTK Madrasah

MONITOR, Jakarta - Direktorat Guru dan Tenag Kependidikan (GTK) Madrasah menjalin kerja sama dengan Kementerian…

2 jam yang lalu

Kabar Baik bagi Eksportir, BPJPH-Saudi Halal Center SFDA Sinergi Saling Pengakuan Standar Halal

MONITOR, Jakarta - Kabar baik bagi para pelaku usaha dan eksportir. Pemerintah Indonesia dan Pemerintah…

3 jam yang lalu

Kendalikan Penyakit Arbovirus, DPR Dukung Pengembangan Vaksin Arboviral

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Menteri…

6 jam yang lalu

BPJS Ketenagakerjaan Catat Hasil Investasi Kuartal I-2024 Senilai Rp 12,31 Triliun

MONITOR, Jakarta - Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan angka tersebut sudah memenuhi 22,36% dari total…

8 jam yang lalu

Tampil di Designed Giftionery Taiwan, Produk Dekorasi Rumah Indonesia Catatkan Potensi Transaksi Rp4,73 Miliar

MONITOR, Jakarta - Produk-produk dekorasi rumah Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 295,74 ribu…

9 jam yang lalu