Categories: BERITAINTERNASIONAL

Mari Membuka Mata untuk Yaman

MONITOR – Sebuah Negara jazirah arab, Yaman kini tengah membutuhkan bantuan dan uluran tangan. Bagaimana tidak, akibat konflik dan perang bersaudara yang diperkeruh dengan campur tangan negara-negara sekutu, kini negeri paling miskin di wilayah arab tersebut tengah mengalami krisis kemanusiaan serius karena jutaan penduduknya tengah mengalami kelaparan.

Jutaan rakyat Yaman terancam mengalami kelaparan setelah Arab Saudi memblokade akses masuk bantuan ke negara Asia Barat itu. 

Mark Andrew Lowcock dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan kondisi buruk Yaman tak lain karena Arab Saudi memblokade akses masuk bantuan. 

Arab Saudi memang sengaja menutup akses menuju Yaman agar Houthi tidak mampu menerima pasokan senjata dari Iran. Pemerintah Arab Saudi menyatakan pemblokiran itu bersifat sementara. Namun, hingga kemarin, penyaluran bantuan kemanusiaan menuju Yaman ikut tersendat, termasuk tiga pesawat PBB yang membawa pasokan bahan kebutuhan pokok.

“Arab Saudi harus segera memberikan izin penyaluran bantuan makanan dan obatobatan di semua pelabuhan serta memulihkan layanan penerbangan menuju Sana dan Aden. Jika tidak, jutaan warga Yaman akan menderita kelaparan terburuk sejak beberapa dekade terakhir,” ujar Lowcock dikutip The New York Times. 

Untuk diketahui, Yaman kini sedang dilanda perang sipil antara tentara pendukung Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi dan tentara mantan Presiden Ali Abdullah Saleh sejak 2015. Menurut PBB dan sumber lainnya, jumlah korban tewas mencapai sekitar 10.000 orang pada periode Maret 2015-November 2017. 

Jumlah korban tewas itu termasuk 5.200 warga sipil. Arab Saudi yang berbatasan langsung dengan Yaman memblokade akses ke negara luluh lantak itu sejak Senin (6/11/2017). Langkah tersebut diambil setelah kelompok pemberontak Houthi menembakkan misil menuju kawasan Riyadh pada Sabtu (4/11/2017). 

Lepas dari berbagai problem yang melatarbelakanginya, masalah kemanusiaan di Yaman tetap tidak bisa dibiarkan. Kelaparan, kesedihan dan kesakitan masyarakat sipil khususnya perempuan dan anak-anak amat sangat berharga untuk dikorbankan demi pertikaian politik dan ideologi negara.

Dunia harus bersatu, dunia harus membuka mata untuk Yaman. Solidaritas kemanusiaan harus disuarakan demi menyelamatkan umat manusia dari bencana dan perang. 

Recent Posts

Kementerian PU Rampungkan Renovasi Stadion Maguwoharjo di Sleman, FIFA: Telah Sesuai Standar

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan rehabilitasi…

3 jam yang lalu

Ribuan Pencari Kerja Antusias Padati Naker Expo 2024 di Makassar

MONITOR, Makassar - Ribuan pencari kerja di seputar kota Makasaar antusias memadati perhelatan Naker Expo…

4 jam yang lalu

Inaugurasi Pertamina UMK Academy 2024, Finalis dan Champion Raih Hibah Alat Produksi Senilai Total Rp 660 Juta

MONITOR, Magelang - PT Pertamina (Persero) mengukuhkan 519 usaha mikro dan kecil (UMK) yang berhasil…

6 jam yang lalu

Haul Gus Dur, Menag: Gus Dur Tidak Mati Total Melainkan Berpindah

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pesan mendalam pada Haul Presiden Keempat RI…

7 jam yang lalu

Catatan Akhir Tahun 2024 IPW; Polisi Bunuh Diri dan Penyalahgunaan Senjata Api

MONITOR - Indonesia Police Watch (IPW) memberikan catatan kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sepanjang tahun…

9 jam yang lalu

Hari Ibu, Menag Harap Kaum Perempuan Makin Berdaya

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengucapkan selamat Hari Ibu kepada para ibu di…

10 jam yang lalu