MONITOR, New York – Aksi teror yang dilakukan imigran Uzbek bernama Sayfullo Saipov di New York City benar-benar membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump geram.
Apalagi diketahui, tersangka mengaku kepada penyidik bahwa dia terinspirasi oleh video ISIS dan sudah merencanakan serangan sejak setahun silam.
Atas tingkahnya itu, Saipov mendapatkan ancaman dari Trump. Taipan asal New York ini menyatakan dirinya tak segan akan mengirimkan Saipov ke penjara militer Teluk Guantanamo di Kuba.
"Akan senang mengirimkan teroris NYC (New York) ke Guantanamo namun secara statistik proses semacam itu membutuhkan waktu lama dalam melewati sistem federal," ujar Trump dalam Twitter.
Bahkan baru-baru ini ia menyatakan keinginannya untuk memberikan sanksi berupa hukuman mati kepada Saipov. "Pantas juga membuat dia tetap di dalam negeri karena kejahatan mengerikan yang dia lakukan. Mesti gerak cepat. Hukuman mati!"," tandasnya.
MONITOR, Jakarta - Pengamat geopolitik Tengku Zulkifli Usman mengatakan, aksi solidaritas mahasiswa pro Palestina yang…
MONITOR, Jakarta - PT Pertamina (Persero) kembali menggelar kegiatan Pertamina Goes to Campus (PGTC) di…
MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Pergerakan Jiwa Nusantara menginginkan negara meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia…
MONITOR, Jakarta - Menag Yaqut Cholil Qoumas mendukung kelanjutan program Merdeka Belajar. Menurutnya, semangat program…
MONITOR - Pendidikan bukan hanya tentang akumulasi pengetahuan, tetapi juga tentang penanaman nilai-nilai moral dan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengatakan pemerintah harus memberi ruang…