MONITOR, New York – Presiden Amerika Serikat Donard Trump tengah meradang. Baru-baru ini ia mendesak Kongres untuk mengakhiri pemberian visa lewat program Green Card atau kartu hijau. Ini dilakukannya supaya Pemerintah AS lebih memperketat akses teror seperti yang terjadi di New York.
"Saya hari ini memulai proses penghentian program lotere keberagaman. Saya akan meminta Kongres untuk secepatnya menginisiasi kerja untuk mengakhiri program Green Card ini," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti diwartakan Reuters.
Namun langkah Trump ini justru dijegal rival politiknya. Sebagian besar menyebut tindakan Taipan real estate New York ini sengaja mempolitisir insiden di New York.
"Kita harus lebih keras lagi. Kita harus lebih cerdas lagi. Kita terlalu merasa benar secara politik sampai-sampai kita takut berbuat apa-apa," tegas Trump saat menanggapi penolakan itu.
Perlu diketahui, Imigran asal Uzbek yang melakukan serangan teror di New York City bernama Sayfullo Saipov ini diketahui masuk ke AS dengan memanfaatkan fasilitas kartu hijau itu.
Sementara para penerima program kartu hijau ini dibebaskan dari pemeriksaan keamanan AS sebelum beremigrasi ke AS. Program ini sendiri dikritik di dalam negeri AS karena rentan disalahgunakan dan karena bisa membuat imigran tak berkeahlian masuk ke AS.
MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI mendorong agar Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri alat olahraga dalam negeri karena sektor…
MONITOR, Jakarta - Suasana hangat menyelimuti Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2025). Di tengah…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa organisasi masyarakat (ormas) Islam merupakan instrumen…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Pareira menegaskan bahwa proyek…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mendorong percepatan terbentuknya Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren. Direktur Jenderal…