Categories: HUMANIORAPENDIDIKAN

Marak Pernikahan Dini, Perempuan Disarankan Melek Pendidikan

MONITOR, Jakarta – Pernikahan anak di Indonesia terjadi disebabkan beberapa faktor, salah satunya yakni rendahnya pendidikan. Dari data yang dihimpun, satu dari enam anak menikah sebelum beruia 18 tahun. Terkait fenomena itu, Ketua Bidang Pendidikan, Seni, Budaya dan Olahraga KOPRI PB PMII Maya Muizatil Lutfilah menyanyangkan hal tersebut. Hal tersebut menurutnya sangat bertentangan dengan Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2008.

"Padahal sudah jelas di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 47 tahun 2008 tentang wajib belajar, dimana warga Indonesia di haruskan  belajar dan berpendidikan," ujar Maya di Jakarta.

"Dalam pasal pasal 2D sangat tegas tertulis wajib belajar berfungsi untuk mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan mendapatkan  pendidikan yang bermutu bagi stiap warga Indonesia," sambungnya lagi.

PP tersebut jelas bertujuan untuk memberikan pendidikan minimal bagi warga Indonesia untuk mengembangkan potensi dirinya secara mandiri. Namun sebaliknya, masyarakat saat ini kurang sadar dan tidak memanfaatkan fasilitas pendidikan yang telah di sediakan oleh pemerintah. Alasannya bermacam, seperti biaya sekolah yang tinggi.

Bahkan, banyak wanita yang melepas masa lajangnya di bawah umur. Hal ini sering terjadi di daerah daerah maupun dikota metropolitan karena mereka menganggap menikah muda adalah solusi yang tepat ketika tidak mengenyam pendidikan lagi. Di sisi lain, menikah di bawah umur banyak sekali resikonya.

"Saat ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sudah mengkampanyekan usia ideal untuk perempuan menikah di usia 21 tahun," tegasnya.

Maya menuturkan, usia 21 tahun adalah masa yang paling baik untuk berumah tangga, karena sudah matang dan bisa berpikir dewasa secara rata-rata. Ia pun berharap, perempuan di era masa kini harus lebih melek akan pendidikan. Sebab, pendidikan itu sangat penting, terlebih perempuan akan menjadi Ibu untuk anak yang dilahirkan.

"Jadilah wanita cerdas yang melek akan pentingnya pendidikan. Mari kita manfaatkan fasilitas pendidikan di Indonesia ini agar kita sadar bahwa pendidikan di Indonesia tidak lagi minim," pungkasnya.

Recent Posts

KA Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung –…

3 jam yang lalu

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

9 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

13 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

14 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

17 jam yang lalu

Kemenangan Timnas U-23 Harus Jadi Momentum Mengembangkan Infrastruktur Olahraga Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…

17 jam yang lalu